Tuesday, December 4, 2018

SAP 3 Pentingnya Komunikasi Nonverbal, Keterampilan Komunikasi Lisan, Komunikasi dalam TIM


KOMUNIKASI BISNIS
SAP 3



1.         Pentingnya Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal sering tidak terencana atau kurang terstruktur. Namun, komunikasi nonverbal memiliki pengaruh yang lebih besar daripada komunikasi verbal. Isyarat-isyarat komunikasi nonverbal adalah sangat penting terutama untuk menyampaikan perasaan dan emosi seseorang. Apa kebaikan atau keunggulan dari komunikasi nonverbal? Salah satu kebaikan komunikasi nonverbal adalah ke sahihannya  (reabilitas). Hal ini berkaitan dengan tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap kebenaran pesanpesan yang disampaikan dengan menggunakan bahasa isyarat. Secara umum, orang akan mudah menipu orang lain dengan menggunakan kata-kata dari pada menggunakan gerakan tubuh (bahasa isyarat). Komunikasi dengan menggunakan kata-kata akan lebih mudah dikendalikan daripada dengan menggunakan bahasa isyarat (gerakan badan/tubuh) atau ekspresi Wajah. Hal ini disebab  oleh sifat komunikasi nonverbal yang spontan. Ketika seseorang mendengar berita yang menyenangkan, ekspresi wajab seseorang nampak cerah ceria, seolah-olah tanpa beban. Namun, bila seseorang mendengar berita yang kurang :nenyenangkan yang menyangkut diri sendiri, keluarga, atau teman karib, maka dengan cepat ekspresi wajah seseorang akan mudab berubah menjadi murung, lesu, lemah, tak bergairah, seolah-olah hampa dunia ini.
Dengan memperhatikan isyarat nonverbal, seseorang clapat mendeteksi Lecurangan atau rnenegaskan kejujuran orang lain. Maka, tidaklah mengherankan bila seseorang lebih percaya pada pesan-pesan yang disampaikan melalui isyarat nonverbal ketimbang pesan-pesan yang disampaikan melalui isyarat verbal. Seseorang dapat saja menutup-nutupi kecurangan dengan isyarat verbal (seperti tulisan). Namun, ia tidak dapat sepenuhnya menutupi apa yang sedang terjadi pada dirinya karena hal itu tercermin dalam ekspresi Wajahnya. Manakala wajah seseorang murung atau cemberut, maka dapat diduga bahvva seseorang sedang menghadapi suatu masalah, mungkin masalah pribadi, keluarga, atau masalah bisnis di kantornya.
Komunikasi nonverbal penting artinya bagi pengirim dan penerima pesan, karena sifatnya yang efisien. Suatu pesan nonverbal dapat disampaikan tanpa harus berpikir panjang, dan pihak audiemjuga dapat menangkap artinya dengan cepat.
Coba perhatikan para petugas penyaji makanan dan minuman (dalam bahasa jawa disebut sinoman) di suatu acara resepsi yang sedang melakukan tugasnya. Pada umurnnya mereka merniliki bahasa-bahasa isyarat tertentu yang dapat dipahami oleh teman-ternan rnereka untuk menunjukkan tempat-tempat mana yang sudah maupun yang belum mendapat jamuan makanan atau minuman. Contoh lain, kerika seorang karyawan berusaha rnemanggil temannya yang sedang asyik mengobrol di suatu tempat yang agak jauh. Ia dapat menggunakan isyarat nonverbal seperti bertepuk tangan sambil melambaikan tangan untuk memanggil temannya tersebut.
2.         Keterampilan Komunikasi Lisan
Keterampilan komunikasi lisan (oral communication skill) merupakan kemampuan seseorang dalam berkomunikasi melalui berbicara dan umpan balik (feedback) dapat diberikan secara langsung. Keterampilan komunikasi lisan meliputi kemampuan dalam wawancara kerja, seminar, lokakarya, public speaking, pidato formal, dan presentasi.
Kemampuan ini meliputi keahlian menyesuaikan cara berbicara kepada komunikan yang berbeda, menggunakan pendekatan dan gaya yang pas, dan memahami pentingnya isyarat non-verbal dalam komunikasi lisan.
Komunikasi lisan membutuhkan keterampilan latar belakang (background skills) presentasi, pemahaman tentang audiens, mendengarkan secara kritis, dan bahasa tubuh (body language).
Keterampilan komunikasi lisan sudah digunakan sejak zaman dahulu, sebab keterampilan komunikasi lisan menjadi hakikat komunikasi yang digunakan sejak manusia diciptakan. Komunikasi lisan menjadi sebuah budaya bagi masyarakat dalam menyampaikan pesan secara lisan atau kata-kata. Seperti halnya, kita berbicara kepada orang lain dalam masyarakat.
3.         Komunikasi dalam Tim
Definisi Tim
Tim adalah sekelompok orang dengan kemampuan, talenta, pengalaman dan latar belakang yang berbeda, yang berkumpul bersama-sama untuk mencapai satu tujuan. Meskipun adaperbedaan di antara mereka, namun tujuan bersama merupakan penghubung yang menyatukan mereka sebagai team. Dalam sebuah organisasi, kerja team menentukanoutput kerja yang dihasilkan.
Karakteristik Tim
·         Harus memiliki tujuan bersama yang jelas. Apapun bentuk tujuannya, usaha untuk mencapai tujuan tersebut merupakan alasan keberadaan suatu team.
·         Adanya kerjasama untuk mencapai tujuan.
Mengapa Tim diperlukan?
Kualitas keputusan dan tingkat kreatifitas yang dihasilkan oleh sebuah team, jauh lebih baik daripada kualitas dan kreatifitas yang dihasilkan oleh rata-rata individu yang bekerja sendirian. Keuntungan team adalah adanya kekuatan kerjasama.
Tujuan Tim
Tujuan team dinilai baik apabila hasil yang diharapkan tidak dapat diraih oleh usaha seorang saja. Agar seluruh anggota team mengetahui tujuan team maka :
·         Jadikan tujuan singkat, padat, jelas, pasti dan beorientasi pada tindakan. Contoh tujuan team adalah “Menciptakan hubungan yang lebih baik antara pelanggan dan perusahaan”. Tujuan ini terlalu luas dan dapat menciptakan berbagai arti. Seluruh anggota team harus mengartikan tujuan secara sama. Pernyataan tujuan dapat diperjelas dengan “Mengurangi keluhan pelanggan” atau “Meningkatkan kualitas kepuasan pelanggan”.
·         Seluruh anggota team harus mengetahui arti dari tujuan team yang sebenarnya. Hal ini dapat dilakukan dengan menanyakan kepada tiap anggota mengenai tujuan team. Jawaban anggota team akan menunjukkan apa yang sebenarnya menjadi hasil pekerjaan team.
·         Adanya kemungkinan keberhasilan. Team harus percaya bahwa tujuan tersebut dapat dicapai dan merupakan hal yang tepat untuk dilakukan.
“Tujuan kita hanya dapat diraih dengan bantuan rencana yang dapat dipercaya dan bisa digunakan untuk memimpin tindakan kita dengan bersemangat. Tidak ada jalan lain untuk meraih keberhasilan” -Pablo Picasso-
Proses Komunikasi dalam tim :
·      Memiliki kolabolator secara hati-hati
·      Menyetujui tujuan-tujuan proyek sebelum anda memulainya
·      Memberi tim anda waktu untuk mengikat sebelum memulai
·      Mengklarifikasi tanggung jawab individu
·      Menetapkan proses yang jelas
·      Memastikan alat-alat dan teknik yang sudah siap dan kompetibel antar tim
·      Menghindari penulisan antar kelompok
·      Memeriksa untuk mengetahui seberapa baik segala seusatu yang berjalan selama pelaksanaan
4.         Rapat yang Produktif
Cara yang dapat dilakukan untuk merencanakan dan melaksanakan rapat yang berhasil adalah :
·         Memutuskan Apakah sebuah Rapat Perlu Diadakan.
Perlu sebuah rapat diadakan apabila topiknya penting, tidak dapat ditunda, dan memerlukan ide-ide. Jika aliran informasi hanya satu arah dan tidak ada umpan balik, maka tidak perlu menjadwalkan sebuah rapat.
·         Memilih Peserta.
Jumlah peserta rapat ditentukan oleh tujuan rapat tersebut, jika tujuan rapat adalah motivasional maka jumlah peserta tidak terbatas. Tetapi jika rapat untuk mengambil keputusan sebaiknya melibatkan paling banyak lima orang.
·         Menyalurkan Informasi Terkini.
Sebelum memulai sebuah rapat, distribusikan agenda topik yang akan dibahas, dan juga sertakan semua laporan atu materi yang harus dibaca oleh peserta sebelumnya.
·         Memulai Rapat.
Mulailah rapat tepat waktu dan bukan dengan pendahuluan singkat. Seperangkat aturan dasar, umumnya mencakup dating tepat waktu, berkomunikasi secara terbuka, bersikap sportif, mendengar dengan cermat, berpatipasi penuh, menghadapi komflik dengan jujur, dan mengikuti agenda.
·         Melakasanakan Rapat.
Pemimpin rapat harus menjaga rapat tetap dijalur dengan menghindari isu-isu yang membelokkan kelompok.
·         Mencatat Informasi.
Ketika rapat nsedang berlangsung pastikan setiap menit direkam untuk mengecek konsistensi informasi dan untuk disalurkan kepada pihak yang berkepentingan.
·         Menangani Konflik.
Konflik adalah almiah dan bahkan diharapkan, tetapi dapat menyebabkan kekakuan dan kesulitan. Biasanya konflik muncul ketika informasi yang disampaikan salah dipahami. Pada saat itulah pemimpin meminta anggota yang berkonflik membeberkan kasus lengkap dihadapan kelompok.
·         Menangani Anggota Kelompok yang Disfungsional.
Untuk mengendalikan perilaku disfungsional, pemimpin tim harus menetapkan aturan dan menempatkan persoalan anggota tim secar strategis.
Ada beberapa cara yang bisa membantu pemimpin mengendalikan anggota kelompok :
a           Nyatakan aturan-aturan dalam kalimat terbuka.
b          Tempatkan anggota yang potensial untuk disfungsional ditempat yang strategis.
c           Hindari kontak mata langsung.
d          Berikan tugas khusus kepada anggota yang difungsional.
e           Minta anggota untuk berbicara dalam urutan tertentu.
f           Monopoli interupsi.
g          Dorong para pendiam.
h          Beri pujian dan dorongan kepada para pengganggu, penghalang, dan pendiam.


·         Mengakhiri Rapat Dengan Sebuah Rencana.
Pemimpin harus meringkas semua yang telah diputuskan, siapa yang melakukan apa, dan kapan sebelum mengakhiri rapat.
·         Menindak Lanjuti Dengan Aktif.
Notulen harus disebarkan dalam beberapa hari setelah rapat dan menindak lanjuti dengan mengingatkan peserta mengenai tugas mereka.
Daftar periksa untuk merencanakan dan berpartisipasi dalam rapat yang produktif, yaitu :
a. Sebelum rapat
·                     Pertimbangan altenatif-altenatif.
·                     Mengundang orang-orang yang tepat.
·                     Distribusikan sebuah agenda.
b. Selama rapat
·                     Mulai tapat waktu dan kemukakan agenda rapat.
·                     Tunjuk seorang seketaris dan pencatat
·                     Dorong partisipasi yang seimbang
·                     Hadapi konflik dengan jujur
·                     Ringkas setiap diskusi
c. Mengakhiri rapat dan menindak lanjuti.
·                     Tinjau kembali keputusan rapat
·                     Distribusikan notulen rapat.
·                     Ingatkan pesarta tantang poin tindakan
Didalam sebuah rapat terjadi komunikasi antara tim, agar rapat berjalan dengan efektif ada beberapa hal yang harus disiapakan terlebih dahulu yaitu:
1        Putuskan tujuan pengadaan rapat, memutuskan apa yang harus di rapatkan atau di bicarakan dalam rapat yang akan di laksanakan
2        Memilih partisipan untuk rapat, di dalam rapat itu sendiri harus dipilih anggota yang dapat mengikuti rapat dengan baik dengan cara berpartisipasi dan memberikan ide – ide.
3        Pilihan waktu dan fasilitas, kenyamanan mempengaruhi cara berfikir dari partisipan.
4        Tetapkan agenda, menetapkan apa saja yang akan dicapai di dalam sebuah rapat yang akan di laksanakan.
Rapat dapat dilaksanakan secara langsung yaitu para anggota berkumpul disebuah tempat untuk membahas apa yang ingin di bicarakan, namun rapat juga dapat dilaksanakan secara virtual atau dilaksanakan di tempat yang berbeda – beda.




Daftar Pustaka
Purwanto, Djoko. 2010. Komunikasi Bisnis Edisi Keempat. Jakarta: Penerbit Erlangga

No comments:

Post a Comment

Rangkuman Mata Kuliah dan Berbagi Pengalaman: SAP RPS 2 METODOLOGI PENELITIAN

Rangkuman Mata Kuliah dan Berbagi Pengalaman: SAP RPS 2 METODOLOGI PENELITIAN : SAP / RPS 2 METODOLOGI PENELITIAN 1.              Identi...