Tuesday, December 4, 2018

SAP 6 Penyusunan Pesan Bisnis Negatif (Bad News) dan Persuasif


KOMUNIKASI BISNIS
SAP 6



1.            Proses Penyusunan Pesan  Bisnis Negatif (Bad News) dan Persuasif

Ketika memberikan tanggapan atas keluhan pelanggan, mengkomunikasikan permasalahan tentang pesanan, atau memberitahukan perubahan kebijakan perusahaan yang dapat mempengaruhi citra organisasi bisnis secara negatif, ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu : (1) penyampaian bad-news, (2) penerimaan pesan tersebut, (3) menjaga goodwill sebaik mungkin dengan audiens. Di samping itu, perlu juga dijaga citra organisasi / perusahaan sebaik mungkin. Tiga langkah proses menulis untuk hal pesan yang negative:
a)         Langkah 1 : Merencanakan Pesan Anda.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum perencanaan dapat dilakukan menganalisa situasi, mendapatkan apa yang para audiens inginkan, memilih media yang tepat untuk pesan dan para audiens, mengorganisasi informasi secara efektif.
b)         Langkah 2 : Menulis Pesan Anda.
Menulis pesan dimulai dengan mengadaptasi pendekatan anda bagi audiens anda. Lebih sensinstiv pada audiens anda dengan cara mempertahankan suatu sikap anda, bersikap sopan, menekankan yang positif, dan menggunakan bahasa yang bebas bias.
Biasakan mengadopsi untuk melakukan pendekatan langsung pada pesan negativ dan positive. Terbuka dengan pernyataan yang jelas tentang gagasan utama, mencakup semua rincian yang diperlukan dalam tubuh, dan kemudian tutup dengan ramah.
c)         Langkah 3 : Melengkapi Pesan Anda.
Tidak peduli seberapa singkat atau langsung pesan yang disampaikan, dampaknya maksimal dengan memberikan diri anda banyak waktu untuk : Merevisi pesan, menghasilkan pesan, mengoreksi pesan, mendistribusikan pesan.
Pesan negatif terdiri dari :
a. Surat penolakan;
b. Pengumuman atas perubahan sistem atau kebijakan yang tidak menguntungkan sang pembaca;
c. Pernyataan atas ketidakdisiplinan, kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan seseorang;
d. Pernyataan untuk menarik kembali suatu produk


·                      Persuasif
Menurut Burgon dan Huffner, komunikasi persuasif adalah proses komunikasi yang bertujuan mempengaruhi pemikiran dan pendapat orang lain agar menyesuaikan pendapat dan keinginan komunikator. Persuasi merupakan suatu usaha mengubah sikap, kepercayaan, atau tindakan audiens untuk mencapai suatu tujuan. Persuasi yang efektif adalah kemampuan untuk menyampaikan suatu pesan dengan cara membuat audiens (pembaca atau pendengar) merasa mempunyai pilihan dan membuat mereka setuju.
Perencanaan Pesan-pesan Persuasif
Mark Burnett dalam Bovee & Thill (2007: 384)  Bisnis  yang berhasil bersandar pada pesan-pesan persuasif dalam komunikasi internal maupun eksternal.
Pesan-pesan persuasi dimulai dengan melakukan analisis audiens, mempertimbangkan perbedaan budaya, dan memilih pendekatan direct  atau indirect. Pesan-pesan persuasi juga bertujuan untuk memotivasi audiens untuk melakukan sesuatu maka dari itu komunikator harus mengetahui kredibilitas, menyusun kerangka argumentasi, memilih daya penarik dan memperkuat posisi ketika mengembangkan pesan-pesan yang disampaikan.
Berikut adalah proses perencanaan pesan persuasif:
·         Analisis Audiens
·         Pertimbangan Perbedaan Budaya
·         Memilih Pendekatan Organisasional
·         Mengembangkan Pesan-pesan Persuasif
·         Menetapkan Kredibilitas
·         Kerangka Argumentasi
·         Memilih Daya Pemikat.

2.                 Pengorganisasian Pesan Negatif ( Bad News) dan Persuasif

Apabila perusahaan ingin memberikan tanggapan atas keluhan pelanggan, mengkomunikasikan permasalahan tentang pesanan atau memberitahukan perubahan kebijakan perusahaan yang dapat mempengaruhi citra perusahaan secara negatif, maka perlu memperhatikan tiga hal, yaitu penyampaian bad news, penerimaan pesan tersebut dan menjaga goodwill sebaik mungkin dengan audiens.
         Ada dua hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan, berkaitan dengan pesan yang tak menyenangkan ini :
1.  Menciptakan Audience – Centerred Tone
Menyangkut nada atau intinasi dalam penyampaian bad news mampu memberikan kontribusi yang cukup penting bagi efektivitas penyampaian pesan-pesan bisnis yang didukung dengan tiga tujuan yang khusus, yaitu :
a. Membantu audiens mengerti akan bad news yang merupakan suatu keputusan yang tegas
b. Membantu audiens mengerti keputusan yang diambil adalah adil.
c. Membantu audiens agar tetap memberikan goodwill bagi perusahaan.
2.  Memilih Pendekatan Organisasional
Dalam menyampaikan suatu pesan yang sifatnya bad news, dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu perencanaan tak langsung (indirect plan) dan perencanaan langsung (direct plan).
a.    Pendekatan tidak langsung (indirect plan), merupakan pendekatan yang digunakan untuk penulisan pesan-pesan yang mempunyai dampak kurang menyenangkan kepada audiens.
b.     Perencanaan Langsung
Suatu pesan yang kurang menyenangkan yang diorganisir melalui perencanaan langsung akan diawali dengan suatu pernyataan bad news, selanjutnya diikuti dengan berbagai alasan yang mendukungnya, dan diakhiri dengan penutup yang bersahabat.
Persuasive
Pesan-pesan persuasif bertujuan untuk mempengaruhi audiens yang cenderung mempertahankan ide atau gagasannya. Pesan-pesan persuasif umumnya lebih lama, lebih rinci, dan tergantung pada perencanaan strategis yang cukup ketat.
Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam menuliskan pesan-pesan persuasif antara lain :
·                Analisis Audiens
Penyampaian pesan-pesan persuasif yang terbaik adalah dengan cara menhubungkan suatu pesan dengan minat dan hasrat audiens.
·                Mempertimbangkan Perbedaan Budaya
Pemahaman terhadap perbedaan budaya yang ada bukan saja akan membantu dalam memuaskan kebutuhan audiens, tetapi juga akan membantu bagaimana mereka akan memberikan penghormatan.
·                Memilih Pendekatan Organisasional
Agar penyampaian pesan persuasif dapat tempat sasaran dan sesuai dengan apa yang  dikehendaki maka perlu diperhatikan cara penyampaiannya kepada audiens, apakah    menggunakan pendekatan langsung atau tidak langsung.
Persuasi yang efektif mencakup empat komponen penting, yaitu :
1.  Menetapkan kredibilitas
Bagi seorang komunikator tingkat kredibilitas ditentukan oleh sejaumana tingkat kepercayaan dan reabilitas dirinya. Kredibilitas adalah kapabilitas untuk dapat dipercaya oleh orang lain. Cara yang digunakan untuk menumbuhkan kredibilitas seseorang adalah dengan fakta, berupa dokumen, statistik, jaminan, dan hasil riset yang menjadi bukti objektif yang mendukung kredibilitas seseorang.
2.  Membuat kerangka argumentasi audiens
Kerangka argumentasi dapat dibuat berdasarkan rencana organisasional AIDA (Attention, Interest, Desire dan Action).
3.  Memilih Daya Pemikat
Umumnya pesanpesan persuasif menggunakan daya pemikat dengan logika (logical appeals) dan daya pemikat emosional (emotional appeals) untuk melakukan persuasi audiens.
Kedua pendekatan ini akan memiliki keseimbangan apabila tergantung pada tindkan yang diharapkan, harapan para audiens, tingkat resistensi yang diatasi, kemampuan menjual ide atau gagasan tersebut.
3.            Latihan Penyusunan Pesan Negatif (bad news) dan Persuasif
Pesan negatif terdiri dari :
 a.        Surat penolakan
b.         Pengumuman atas perubahan sistem atau kebijakan yang tidak menguntungkan sang   pembaca
c.         Pernyataan atas ketidakdisiplinan, kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan seseorang
d.         Pernyataan untuk menarik kembali suatu produk.
Alasan seseorang ataupun organisasi dalam membuat pesan negatif dengan baik adalah :
a.         Untuk memberitahu pembaca tentang suatu hal yang buruk atau tidak menguntungkan b. Membuat pembaca mengerti dan menerima suatu berita yang bersifat negatif
c.         Untuk mempertahankan imej baik seseorang atau organisasi setelah menyampaikan suatu pesan yang bersifat negatif
d.         Untuk menjaga atau meningkatkan image baik sang penulis pesan
e.         Untuk menjaga atau meningkatkan image baik perusahaan
f.         Untuk mengurangi atau menghilangkan terjadinya pembahasan kembali atas masalah yang disampaikan saat ini dikemudian hari.
Menulis pesan negatif dengan baik dan benar :
a.       Jangan menulis judul atau maksud (subject line) menggunakan kalimat yang bersifat negative è karena akan mengakibatkan sang pembaca malas untuk membaca pesan tersebut.
b.       Bila memberikan pesan negatif kepada atasan, subject line yang digunakan adalah kalimat berfokus pada penyelesaian masalah yang terjadi saat itu è isi pesan sebaiknya diuraikan dari masalah yang terjadi à detail masalah tersebut à alternatif penyelesaian masalah tersebut à permintaan kepada atasan untuk memberikan solusi ataupun tindakan terhadap masalah tersebut c. Pesan negatif yang ditujukan kepada konsumen atau pihak luar perusahaan sebaiknya mampu memberikan atau setidaknya mempertahankan imej baik perusahaan è isi pesan diurutkan dari alasan terjadinya hal negatif à hal negatif yang terjadi à berikan jalan keluar atau janji bila memungkinkan à mengakhiri pesan dengan goodwill.
Persuasive
Persuasi: Upaya untuk mempengaruhi perilaku, tindakan atau nilai yang dipercaya orang lain
Langkah I. Merencanakan Pesan Persuasif
Untuk menulis pesan yang persuasif, perlu usaha lebih untuk merencanakannya.
Pesan persuasif biasanya untuk: Menjual gagasan, meminta bantuan, mengumpulkan dukungan dan meminta pendanaan suatu proyek.
Langkah II. Menulis Pesan Persuasif
Gunakan pendekatan tidak langsung ketika audiens akan bereaksi tidak menyenangkan dengan pesan anda, tetapi gunakan pendekatan langsung jika pembaca lebih senang dengan sikap ‘to the point’, atau karena pesannya kompleks dan panjang.
Pemilihan pendekatan dipengaruhi oleh posisi/jabatan/wewenang anda di perusahaan dalam kaitan dengan audiens---Misal: Jika menulis pada top manajer, anda memilih pendekatan tak langsung. Tetapi menulis dengan pendekatan langsung dengan anak buah anda (pilih dengan bijaksana)
Langkah III. Melengkapi Pesan Persuasif
Evaluasi isi, obyektifitas, kredibilitas, kejelasan, keringkasan apakah sudah tepat dengan tujuan atau diorganisasikan dengan kebutuhan audiens.
Desain elemen harus lengkap, pilih moda pengiriman yang cocok dan buat cetak cobanya.













Daftar Pustaka :
Bovee, C.L. & Thill, J.V. (2007). Komunikasi Bisnis. Jilid 1 & 2. Edisi        Kedelapan.Indeks:Jakarta.
Guffey, M.E., Rhodes & K., Rogin, P. (2006). Komunikasi Bisnis: Proses & Produk. Edisi Keempat. Jakarta: Salemba Empat.
http://initugasku.wordpress.com/2010/03/03/pentingnya-pengorganisasian-yang-baik/
http://liaedu.files.wordpress.com/2008/08/kombis_smh.doc

No comments:

Post a Comment

Rangkuman Mata Kuliah dan Berbagi Pengalaman: SAP RPS 2 METODOLOGI PENELITIAN

Rangkuman Mata Kuliah dan Berbagi Pengalaman: SAP RPS 2 METODOLOGI PENELITIAN : SAP / RPS 2 METODOLOGI PENELITIAN 1.              Identi...