KOMUNIKASI BISNIS
SAP 7
1.
Mengkomunikasikan
Informasi Lewat Internet dan Teknologi Lain
Dalam
dunia bisnis Teknologi Informasi dan Komunikasi dimanfaatkan untuk perdagangan
secara elektronik atau dikenal sebagai E-Commerce. E-Commerce adalah
perdagangan menggunakan jaringan komunikasi internet.Komunikasi adalah suatu
proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara dua orang atau
lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan efek
tertentu yang diharapkan. Komunikasi adalah persepsi dan apresiasi. Persaingan
yang keras dalam dunia bisnis tentunya sangat membutuhkan suatu perusahaan yang
dapat menangani akan hal itu diberbagai situasi yang menantang. Semua bisnis
tentunya juga membutuhkan semua informasi yang sangat actual, cepat, dan dapat
dipercaya, yang mana nta semua permasalahan tersebut hanya nta diselesaikan
melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi ( ICT ). Pergerakan bisnis yang
semakin cepat menuntut komunikasi ( suara, data, dan informasi ) yang lebih
cepat guna mempertahankan pelanggan, pemasok, dan bahkan dalam menghadapi
persaingan.
1. Telepon Sebagai Media Komunikasi Bisnis
Pada
awalnya, komunikasi dalam dunia bisnis dilakukan dengan menggunakan suatu
perangkat komunikasi yang disebut telepon, dimana dengan alat ini para pelaku
bisnis dapat menyampaikan informasi dan berkomunikasi dengan pihak lain dalam
rangka menjalankan bisnisnya.
2. Internet Sebagai Salah Satu Media
Komunikasi Bisnis
Internet
dapat diartikan sebagai jaringan computer luas dan besar yang mendunia, yaitu
menghubungkan pemakai computer dari suatu Negara ke Negara lain di seluruh
dunia, dimana didalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi mulai dari
yang statis hingga yang dinamis dan interaktif.
Secara
umum ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang mempunyai akses
ke internet. Berikut ini sebagian dari apa yang tersedia di internet :
·
Informasi untuk
kehidupan pribadi : kesehatan, rekreasi, hobby, pengembangan pribadi, rohani,
social.
·
Informasi untuk
kehidupan professional/pekerja : sains, teknologi, perdagangan, saham,
komoditas, berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi bisnis, dan berbagai forum
komunikasi.
Satu hal paling menarik ialah keanggotaan internet
tidak mengenal batas Negara, ras, kelas ekonomi, ideology, atau factor factor
lain yang biasanya dapat menghambat pertukaran pikiran. Internet adalah suatu
komunitas dunia yang sifatnya sangat demokratis serta memiliki kode etik yang
dihormati segenap anggotanya. Manfaat internet terutama diperoleh melalui
kerjasama antar pribadi atau kelompok tanpa mengenal batas jarak dan waktu.
Untuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya
manusia di Indonesia, sudah waktunya para professional Indonesia memanfaatkan
jaringan internet dan menjadi bagian dari masyarakat informasi dunia. Situs web
perusahaan misalnya, menyediakan berbagai informasi. Banyak perusahaan dewasa
ini menggunakan situs web untuk mengiklankan produk, menerima pesanan produk,
meminta umpan balik pelanggan dan menerima karyawan. Mereka juga menggunakan
internet untuk berkomunikasi dengan kelompok terpilih ( pilihan ). Salah satu
penggunaan internet sebagai media komunikasi bisnis adalah dengan penggunaan
e-mail, karena e-mail adalah sarana internet yang nta menyajikan tulisan. Bagi dunia bisnis, jejaring
telekomunikasi awalnya digunakan seperti halnya jejaring listrik, distribusi
air, dan jejaring utilitas lain. Ini merupakan sumber yang penting, tetapi dulu
perusahaan memiliki pengaruh yang kecil. Perusahaan-perusahaan memiliki pilihan
yang terbatas atas layanan yang diperoleh dari penyediaan layanan yang dikelola
secara monopoli. Hari ini, para pengguna korporat meletakkan bersama
keseluruhan jejaring di bawah kontrol mereka, memotong-pintas jejaring publik
sebagian atau seenuhnya. Deregulation dan teknologi digital baru telah
mengizinkan perusahaan untuk secara sadar merancang dan mengoperasikan jejaring
telekomunikasi internal dan privat untuk meningkatkan posisi kompetitif mereka.
Apa yang dulunya merupakan biaya untuk menjalankan bisnis, sekarang menjadi
sumber keuntungan kompetitif. Penerapan
Teknologi Informasi dan Komunikasi banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan
efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu
menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi
Informasi dan Komunikasi menyebabkan perubahan bada kebiasaan kerja.
Misalnyapenerapan Enterprice Resource Planning (ERP). ERP adalah salahsatu
aplikasi perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan, cara
lama kebanyakan.
2.
Menemukan,
Mengevaluasi, dan Memproses Informasi
1. Menemukan Informasi
Pertanyaan
bagi semua pencari informasi pada saat membutuhkan informasi adalah dimanakah
saya dapat menemukan informasi yang saya butuhkan? Bagaimana saya
mengetahuinya? Maka pengetahuan dalam mengidentifikasi berbagai jenis sumber
informasi perlu dipahami oleh pencari informasi untuk mengetahui dimana
informasi tersebut dapat ditemukan kembali.
Dengan
menempatkan lokasi sumber yang sesuai dengan topic atau subjek maka akan mudah
menemukan informasi yang sesuai tersebut. Dan juga dalam kegiatan menempatkan
lokasi ini adalah pengetahuan apa saja sumber – sumber informasi tersebut dan
adalah sarananya untuk dapat menemukan informasi itu perlu dipahami bagaimana
cara menggunakannya oleh pencari informasi.
2.
Mengidentifikasi atau Mengevaluasi Informasi
Mendefinisikan
informasi disini dimaksudkan adalah bagaimana kita dalam mencari informasi
dapat benar – benar mengetahui apakah informasi yang dicari itu adalah yang
dibutuhkan untuk menjawab dan membantu dalam menyelesaikan tugas atau keperluan
akan suatu informasi. Untuk itu diperlukan keterampilan dan kemampuan untuk
benar – benar mengetahui apa kegunaan informasi itu bagi pencari informasi
sehingga tidak sia – sia, namun informasi itu akan bermanfaat baginya. Oleh
karena itu perlu dipertanyakan sebelum mengambil keputusan mengapa membutuhkan
informasi tentang sesuatu tersebut sehingga memunculkan alasan yang tepat.
Mendefinisikan informasi dalam model literasi informasi lain sering pula
dilaksanakan dalam proses pengidentifikasian informasi dimana dalam proses ini
pencari informasi harus mampu memberi definisi dan mengidentifikasikan topic
atau subjek, menentukan dan memahami sasara penyajian, menetapkan format yang
sesuai dengan rencana yang dipikirkan, mengetahui atas permasalahannya dengan
solusinya. Dengan demikian dapat menentukan semua kemungkinan berdasarkan
sumber – sumber yang tersedia.
3.
Memilih Informasi
Proses
memilih informasi ini dilakukan dengan cara pencari informasi memilih informasi
yang relevan, sehingga informasi yang dibutuhkan akan dapat digunakan dengan
baik. Pencari informasi menentukan sumber mana yang sesuai atau tidak, terlalu
mudah dan terlalu sulit. Informasi yang didapat apakah nta dipercaya? Dan
pencari informasi dapat mencatat informasi yang relevan dengan cara membuat
catatan atau atau membuat rekaman dan pengorganisasian visual seperti grafik,
bagan, carta, dan lain – lain yang sesuai dengan kebutuhan.
4.
Mengolah Informasi
Informasi
yang beragam dan bermacam – macam perlu dipilah – pilah sehingga dapat
dibedakan ntara fakta, pendapat, gossip atau informasi sampah sehingga nantinya
dapat digunakan informasi itu dengan baik. Pencari informasi yang paling tahu
tentang kecukupan informasi yang akan digunakan, apakah akan menggunakan semua
informasi yang ada atau tidak. Informasi dapat digabungkan dari berbagai sumber
yang tidak sama. Dengan pembelajaran dapat mengecek ada tidaknya bias dalam
sumber, mengatur informasi yang diperoleh dalam urutan yang logis dan
menggunakan pengorganisasian visual untuk membandingkan atau membuat kontras
informasi – informasi yang diperoleh.
5.
Mempresentasikan Informasi
Pada
proses ini, pencari informasi telah mendapatkan apa yang diperoleh yaitu
informasi yang dibutuhkan dan setelah berasimilasi, maka dapat terbentuk
informasi baru yang dapat disebarluaskan dalam format yang berbeda dari
aslinya. Oleh sebab itu, kini dibutuhkan cara bagaimana memberikan informasi
itu dengan mempraktekan aktivitas penyajian dengan berbagai informasi dengan
orang lain atau pihak yang sesuai. Mempresentasikan disini berarti pula
memaparkan informasi dalam format yang tepat dan menyusun informasi dengan
menggunakan peralatan yang sesuai kepada siapa informasi ini disampaikan
sehingga menarik perhatian. Bila informasi ini dapat disampaikan dengan mudah
dan jelas kepada penerimanya berarti berhasil. Untuk itu diperlukan pula
keterampilan dan kemampuan dalam berkomunikasi, berhubungan dengan orang dan
mempromosikan akan sesuatu informasi.
6.
Mengakses Informasi
Dengan
mengakses informasi, kita dapat menilai apa yang harus dipelajari dari
informasi ini, dalam setiap tahap dari proses informasi dapat menerima masukan
dari orang lain atau audiens dimana informasi ini disampaikan sehingga kita
mendapatkan tanggapan dari suatu karya yang dihasilkan. Dan untuk merefleksikan
seberapa jauh keberhasilan yang telah mereka lakukan, sehingga dapat menentukan
apakah masih diperlukan keterampilan baru dan dapat mempertimbangkan apa yang
dapat dilakukan lebih baik pada kesempatan berikutnya.
3.
Mengkomunikasikan
Informasi Lewat Grafik dan Alat Visual Lainnya
Desain
komunikasi visual memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan kita
sehari-hari. Kemanapun kita pergi kita akan menjumpai informasi-informasi yang
berkomunikasi secara visual. Tanda-tanda dan rambu-rambu lalu lintas,
poster-poster promosi tentang restoran, hotel dan sebagainya, semua dapat
memberikan informasi kepada pengamatnya yang terdiri dari berbagai kelompok
usia dan berasal dari berbagai kalangan dan golongan. Hal ini juga yang
membedakan desain komunikasi visual dari seni murni, di mana desain komunikasi
visual harus bersifat universal (dapat dimengerti oleh semua orang), sedangkan
dalam seni murni lebih bersifat emosional, di mana maksud dari seniman itu
tidak harus dapat diartikan dan dibaca oleh orang lain.
Pengertian dan
Fungsi Desain Komunikasi Visual
Desain
komunikasi visual adalah desain yang mengkomunikasikan informaasi dan pesan
yang ditampilkan secara visual. Desainer komunikasi visual berusaha untuk
mempengaruhi sekelompok pengamat. Mereka berusaha agar kebanyakan orang dalam
target group (sasaran) tersebut memberikan respon positif kepada pesan visual
tersebut. Oleh karena itu desain komunikasi visual harus komunikatif, dapat
dikenal, dibaca dan dimengerti oleh target group tersebut. Seorang desainer komunikasi visual yang
profesional harus memiliki pengetahuan dan kemampuan yang luas tentang
komunikasi visual. Selain visualisasi dan bakat yang baik dalam berkomunikasi
secara visual, ia juga harus mempunyai kemampuan untuk menganalisa suatu
masalah, mencari solusi dari masalah tersebut dan mempresentasikan secara
visual. Alat-alat canggih seperti komputer dan printer yang up to date hanya
berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan produktivitas. Dalam perkembangannya
selama beberapa abad, desain komunikasi visual mempunyai tiga fungsi dasar,
yaitu sebagai sarana identifikasi, sebagai sarana informasi dan instruksi, dan
yang terakhir sebagai sarana presentasi dan promosi.
a.
Desain
Komunikasi Visual Sebagai Sarana Identifikasi
Fungsi
dasar yang utama dari desain komunikasi visual adalah sebagai sarana
identifikasi. Identitas seseorang dapat mengatakan tentang siapa orang itu atau
dari maana alasanya. Demikian juga suatu benda atau produk, jika mempunyai identitas
akan mencerminkan kualitas produk itu dan mudah dikenali, baik oleh produsennya
maupun konsumennya. Kita akan lebih mudah membeli minyak goreng dengan
menyebutkan merek X ukuran Y liter daripada hanya mengatakan membeli minyak
goreng saja. Atau kita akan membeli minyak goreng merek X karena logonya
berkesan bening, bersih dan sehat.
b. Desain Komunikasi Visual Sebagai
Sarana Informasi dan Instruksi
Sebagai
sarana informasi dan instruksi, desain komunikasi visual bertujuan menunjukkan
hubungan antara suatu hal dengan hal yang lain dalam petunjuk, arah, posisi dan
skala contohnya peta, diagram, simbol, dan penunjuk arah. Informasi akan
berguna apabila dikomunikasikan kepada orang yang tepat, pada waktu dan tempat
yang tepat, dalam bentuk yang dapat dimengerti, dan dipresentasikan secara
logis dan konsisten. Simbol-simbol yang kita jumpai sehari-hari seperti tanda
dan rambu lalu lintas, simbol-simbol di tempat-tempat umum seperti telepon
umum, toilet, restoran, dan lain-lain harus bersifat informatif dan
komunikatif, dapat dibaca dan dimengerti oleh oraang dari berbagai latar
belakang dan kalangan. Inilah sekali lagi salah satu alasan mengapa desain
komunikasi harus bersifat universal.
c. Desain Komunikasi Visual Sebagai Sarana
Presentasi dan Promosi
Tujuan
dari desain komunikasi visual sebagai sarana presentasi dan promosi adalah
untuk menyampaikan pesan, mendapatkan perhatian (atensi) dari mata (secara
visual) dan membuat pesan tersebut dapat diingat, contohnya poster. Penggunaan
gambar dan kata-kata yang diperlukan sangat sedikit, mempunyai satu makna dan
mengesankan,. Umumnya, untuk mencapai tujuan ini, maka gambar dan kata-kata
yang digunakan bersifat persuasif dan menarik, karena tujuan akhirnya adalah
untuk dapat menjual suatu produk atau jasa.
DAFTAR
PUSTAKA
Dewi, Sutrisna. 2006.
“Komunikasi Bisnis” Denpasar. Penerbit Andi.
http://buddiilcapitano.blogspot.com/2014/06/penggunaan-teknologi-informasi-dalam.html
(diakses pada tanggal 4 November 2018)
No comments:
Post a Comment