Tuesday, December 4, 2018

SAP 7 Mengkomunikasikan Informasi Lewat Internet dan Teknologi Lain


KOMUNIKASI BISNIS
SAP 7



1.      Mengkomunikasikan Informasi Lewat Internet dan Teknologi Lain

Dalam dunia bisnis Teknologi Informasi dan Komunikasi dimanfaatkan untuk perdagangan secara elektronik atau dikenal sebagai E-Commerce. E-Commerce adalah perdagangan menggunakan jaringan komunikasi internet.Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan efek tertentu yang diharapkan. Komunikasi adalah persepsi dan apresiasi. Persaingan yang keras dalam dunia bisnis tentunya sangat membutuhkan suatu perusahaan yang dapat menangani akan hal itu diberbagai situasi yang menantang. Semua bisnis tentunya juga membutuhkan semua informasi yang sangat actual, cepat, dan dapat dipercaya, yang mana nta semua permasalahan tersebut hanya nta diselesaikan melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi ( ICT ). Pergerakan bisnis yang semakin cepat menuntut komunikasi ( suara, data, dan informasi ) yang lebih cepat guna mempertahankan pelanggan, pemasok, dan bahkan dalam menghadapi persaingan.
            1.      Telepon Sebagai Media Komunikasi Bisnis
Pada awalnya, komunikasi dalam dunia bisnis dilakukan dengan menggunakan suatu perangkat komunikasi yang disebut telepon, dimana dengan alat ini para pelaku bisnis dapat menyampaikan informasi dan berkomunikasi dengan pihak lain dalam rangka menjalankan bisnisnya.
            2.      Internet Sebagai Salah Satu Media Komunikasi Bisnis
Internet dapat diartikan sebagai jaringan computer luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai computer dari suatu Negara ke Negara lain di seluruh dunia, dimana didalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi mulai dari yang statis hingga yang dinamis dan interaktif.
Secara umum ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang mempunyai akses ke internet. Berikut ini sebagian dari apa yang tersedia di internet :
·         Informasi untuk kehidupan pribadi : kesehatan, rekreasi, hobby, pengembangan pribadi, rohani, social.
·         Informasi untuk kehidupan professional/pekerja : sains, teknologi, perdagangan, saham, komoditas, berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi bisnis, dan berbagai forum komunikasi.
Satu hal paling menarik ialah keanggotaan internet tidak mengenal batas Negara, ras, kelas ekonomi, ideology, atau factor factor lain yang biasanya dapat menghambat pertukaran pikiran. Internet adalah suatu komunitas dunia yang sifatnya sangat demokratis serta memiliki kode etik yang dihormati segenap anggotanya. Manfaat internet terutama diperoleh melalui kerjasama antar pribadi atau kelompok tanpa mengenal batas jarak dan waktu.
Untuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, sudah waktunya para professional Indonesia memanfaatkan jaringan internet dan menjadi bagian dari masyarakat informasi dunia. Situs web perusahaan misalnya, menyediakan berbagai informasi. Banyak perusahaan dewasa ini menggunakan situs web untuk mengiklankan produk, menerima pesanan produk, meminta umpan balik pelanggan dan menerima karyawan. Mereka juga menggunakan internet untuk berkomunikasi dengan kelompok terpilih ( pilihan ). Salah satu penggunaan internet sebagai media komunikasi bisnis adalah dengan penggunaan e-mail, karena e-mail adalah sarana internet yang nta menyajikan tulisan. Bagi dunia bisnis, jejaring telekomunikasi awalnya digunakan seperti halnya jejaring listrik, distribusi air, dan jejaring utilitas lain. Ini merupakan sumber yang penting, tetapi dulu perusahaan memiliki pengaruh yang kecil. Perusahaan-perusahaan memiliki pilihan yang terbatas atas layanan yang diperoleh dari penyediaan layanan yang dikelola secara monopoli. Hari ini, para pengguna korporat meletakkan bersama keseluruhan jejaring di bawah kontrol mereka, memotong-pintas jejaring publik sebagian atau seenuhnya. Deregulation dan teknologi digital baru telah mengizinkan perusahaan untuk secara sadar merancang dan mengoperasikan jejaring telekomunikasi internal dan privat untuk meningkatkan posisi kompetitif mereka. Apa yang dulunya merupakan biaya untuk menjalankan bisnis, sekarang menjadi sumber keuntungan kompetitif. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi menyebabkan perubahan bada kebiasaan kerja. Misalnyapenerapan Enterprice Resource Planning (ERP). ERP adalah salahsatu aplikasi perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan, cara lama kebanyakan.

2.      Menemukan, Mengevaluasi, dan Memproses Informasi

1.      Menemukan Informasi
Pertanyaan bagi semua pencari informasi pada saat membutuhkan informasi adalah dimanakah saya dapat menemukan informasi yang saya butuhkan? Bagaimana saya mengetahuinya? Maka pengetahuan dalam mengidentifikasi berbagai jenis sumber informasi perlu dipahami oleh pencari informasi untuk mengetahui dimana informasi tersebut dapat ditemukan kembali.
Dengan menempatkan lokasi sumber yang sesuai dengan topic atau subjek maka akan mudah menemukan informasi yang sesuai tersebut. Dan juga dalam kegiatan menempatkan lokasi ini adalah pengetahuan apa saja sumber – sumber informasi tersebut dan adalah sarananya untuk dapat menemukan informasi itu perlu dipahami bagaimana cara menggunakannya oleh pencari informasi.
2.      Mengidentifikasi atau Mengevaluasi Informasi
Mendefinisikan informasi disini dimaksudkan adalah bagaimana kita dalam mencari informasi dapat benar – benar mengetahui apakah informasi yang dicari itu adalah yang dibutuhkan untuk menjawab dan membantu dalam menyelesaikan tugas atau keperluan akan suatu informasi. Untuk itu diperlukan keterampilan dan kemampuan untuk benar – benar mengetahui apa kegunaan informasi itu bagi pencari informasi sehingga tidak sia – sia, namun informasi itu akan bermanfaat baginya. Oleh karena itu perlu dipertanyakan sebelum mengambil keputusan mengapa membutuhkan informasi tentang sesuatu tersebut sehingga memunculkan alasan yang tepat. Mendefinisikan informasi dalam model literasi informasi lain sering pula dilaksanakan dalam proses pengidentifikasian informasi dimana dalam proses ini pencari informasi harus mampu memberi definisi dan mengidentifikasikan topic atau subjek, menentukan dan memahami sasara penyajian, menetapkan format yang sesuai dengan rencana yang dipikirkan, mengetahui atas permasalahannya dengan solusinya. Dengan demikian dapat menentukan semua kemungkinan berdasarkan sumber – sumber yang tersedia.
3.      Memilih Informasi
Proses memilih informasi ini dilakukan dengan cara pencari informasi memilih informasi yang relevan, sehingga informasi yang dibutuhkan akan dapat digunakan dengan baik. Pencari informasi menentukan sumber mana yang sesuai atau tidak, terlalu mudah dan terlalu sulit. Informasi yang didapat apakah nta dipercaya? Dan pencari informasi dapat mencatat informasi yang relevan dengan cara membuat catatan atau atau membuat rekaman dan pengorganisasian visual seperti grafik, bagan, carta, dan lain – lain yang sesuai dengan kebutuhan.
4.      Mengolah Informasi
Informasi yang beragam dan bermacam – macam perlu dipilah – pilah sehingga dapat dibedakan ntara fakta, pendapat, gossip atau informasi sampah sehingga nantinya dapat digunakan informasi itu dengan baik. Pencari informasi yang paling tahu tentang kecukupan informasi yang akan digunakan, apakah akan menggunakan semua informasi yang ada atau tidak. Informasi dapat digabungkan dari berbagai sumber yang tidak sama. Dengan pembelajaran dapat mengecek ada tidaknya bias dalam sumber, mengatur informasi yang diperoleh dalam urutan yang logis dan menggunakan pengorganisasian visual untuk membandingkan atau membuat kontras informasi – informasi yang diperoleh.
5.      Mempresentasikan Informasi
Pada proses ini, pencari informasi telah mendapatkan apa yang diperoleh yaitu informasi yang dibutuhkan dan setelah berasimilasi, maka dapat terbentuk informasi baru yang dapat disebarluaskan dalam format yang berbeda dari aslinya. Oleh sebab itu, kini dibutuhkan cara bagaimana memberikan informasi itu dengan mempraktekan aktivitas penyajian dengan berbagai informasi dengan orang lain atau pihak yang sesuai. Mempresentasikan disini berarti pula memaparkan informasi dalam format yang tepat dan menyusun informasi dengan menggunakan peralatan yang sesuai kepada siapa informasi ini disampaikan sehingga menarik perhatian. Bila informasi ini dapat disampaikan dengan mudah dan jelas kepada penerimanya berarti berhasil. Untuk itu diperlukan pula keterampilan dan kemampuan dalam berkomunikasi, berhubungan dengan orang dan mempromosikan akan sesuatu informasi.
6.      Mengakses Informasi
Dengan mengakses informasi, kita dapat menilai apa yang harus dipelajari dari informasi ini, dalam setiap tahap dari proses informasi dapat menerima masukan dari orang lain atau audiens dimana informasi ini disampaikan sehingga kita mendapatkan tanggapan dari suatu karya yang dihasilkan. Dan untuk merefleksikan seberapa jauh keberhasilan yang telah mereka lakukan, sehingga dapat menentukan apakah masih diperlukan keterampilan baru dan dapat mempertimbangkan apa yang dapat dilakukan lebih baik pada kesempatan berikutnya.

3.      Mengkomunikasikan Informasi Lewat Grafik dan Alat Visual Lainnya
Desain komunikasi visual memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Kemanapun kita pergi kita akan menjumpai informasi-informasi yang berkomunikasi secara visual. Tanda-tanda dan rambu-rambu lalu lintas, poster-poster promosi tentang restoran, hotel dan sebagainya, semua dapat memberikan informasi kepada pengamatnya yang terdiri dari berbagai kelompok usia dan berasal dari berbagai kalangan dan golongan. Hal ini juga yang membedakan desain komunikasi visual dari seni murni, di mana desain komunikasi visual harus bersifat universal (dapat dimengerti oleh semua orang), sedangkan dalam seni murni lebih bersifat emosional, di mana maksud dari seniman itu tidak harus dapat diartikan dan dibaca oleh orang lain.
           
Pengertian dan Fungsi Desain Komunikasi Visual
Desain komunikasi visual adalah desain yang mengkomunikasikan informaasi dan pesan yang ditampilkan secara visual. Desainer komunikasi visual berusaha untuk mempengaruhi sekelompok pengamat. Mereka berusaha agar kebanyakan orang dalam target group (sasaran) tersebut memberikan respon positif kepada pesan visual tersebut. Oleh karena itu desain komunikasi visual harus komunikatif, dapat dikenal, dibaca dan dimengerti oleh target group tersebut. Seorang desainer komunikasi visual yang profesional harus memiliki pengetahuan dan kemampuan yang luas tentang komunikasi visual. Selain visualisasi dan bakat yang baik dalam berkomunikasi secara visual, ia juga harus mempunyai kemampuan untuk menganalisa suatu masalah, mencari solusi dari masalah tersebut dan mempresentasikan secara visual. Alat-alat canggih seperti komputer dan printer yang up to date hanya berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan produktivitas. Dalam perkembangannya selama beberapa abad, desain komunikasi visual mempunyai tiga fungsi dasar, yaitu sebagai sarana identifikasi, sebagai sarana informasi dan instruksi, dan yang terakhir sebagai sarana presentasi dan promosi.
                  a.       Desain Komunikasi Visual Sebagai Sarana Identifikasi
Fungsi dasar yang utama dari desain komunikasi visual adalah sebagai sarana identifikasi. Identitas seseorang dapat mengatakan tentang siapa orang itu atau dari maana alasanya. Demikian juga suatu benda atau produk, jika mempunyai identitas akan mencerminkan kualitas produk itu dan mudah dikenali, baik oleh produsennya maupun konsumennya. Kita akan lebih mudah membeli minyak goreng dengan menyebutkan merek X ukuran Y liter daripada hanya mengatakan membeli minyak goreng saja. Atau kita akan membeli minyak goreng merek X karena logonya berkesan bening, bersih dan sehat.

b.      Desain Komunikasi Visual Sebagai Sarana Informasi dan Instruksi
Sebagai sarana informasi dan instruksi, desain komunikasi visual bertujuan menunjukkan hubungan antara suatu hal dengan hal yang lain dalam petunjuk, arah, posisi dan skala contohnya peta, diagram, simbol, dan penunjuk arah. Informasi akan berguna apabila dikomunikasikan kepada orang yang tepat, pada waktu dan tempat yang tepat, dalam bentuk yang dapat dimengerti, dan dipresentasikan secara logis dan konsisten. Simbol-simbol yang kita jumpai sehari-hari seperti tanda dan rambu lalu lintas, simbol-simbol di tempat-tempat umum seperti telepon umum, toilet, restoran, dan lain-lain harus bersifat informatif dan komunikatif, dapat dibaca dan dimengerti oleh oraang dari berbagai latar belakang dan kalangan. Inilah sekali lagi salah satu alasan mengapa desain komunikasi harus bersifat universal.

c.       Desain Komunikasi Visual Sebagai Sarana Presentasi dan Promosi
Tujuan dari desain komunikasi visual sebagai sarana presentasi dan promosi adalah untuk menyampaikan pesan, mendapatkan perhatian (atensi) dari mata (secara visual) dan membuat pesan tersebut dapat diingat, contohnya poster. Penggunaan gambar dan kata-kata yang diperlukan sangat sedikit, mempunyai satu makna dan mengesankan,. Umumnya, untuk mencapai tujuan ini, maka gambar dan kata-kata yang digunakan bersifat persuasif dan menarik, karena tujuan akhirnya adalah untuk dapat menjual suatu produk atau jasa.























DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Sutrisna. 2006. “Komunikasi Bisnis” Denpasar. Penerbit Andi.


No comments:

Post a Comment

Rangkuman Mata Kuliah dan Berbagi Pengalaman: SAP RPS 2 METODOLOGI PENELITIAN

Rangkuman Mata Kuliah dan Berbagi Pengalaman: SAP RPS 2 METODOLOGI PENELITIAN : SAP / RPS 2 METODOLOGI PENELITIAN 1.              Identi...