MANAJEMEN PERSEDIAAN
RMK 9 MANAJEMEN OPERASI
RMK 9 MANAJEMEN OPERASI
I. PENGERTIAN PERSEDIAAN
Persediaan
merupakan
salah satu aset termahal dari banyak perusahaan , mencerminkan sebanyak 50% dari
total modal yang diinvestasikan. Manajer operasi diseluruh dunia telah
menyadari bahwa manajemen persediaan yang baik sangatlah penting , tanpa
manajemen persediaan tidak akan pernah tercapainya strategi berbiaya rendah. Tujuan Manajemen Persediaan adalah
menentukan keseimbangan antara investasi persediaan dan pelayanan pelanggan.
II. JENIS PERSEDIAAN
Sebuah perusahaan harus memelihara 4 jenis
persediaan yg digunakan untuk menjalankan fungsi-fungsi persediaan , 4 jenis-
jenis persediaan antara lain :
1.
Persediaan Bahan Mentah ( Raw Material Inventory ) , bahan-bahan yang biasanya dibeli , tetapi
belum memasuki proses produksi.
2.
Persediaan Barang dalam Proses ( Work – in – process / WIP Inventory ) , komponen- komponen / bahan mentah yang telah
melewati beberapa poses perubahan , tetapi belum selesai.
3.
Pemeliharaan / Perbaikan / Operasi ( MRO ) , persediaan yang disediakan untuk perlengkapan
pemeliharaan / perbaikan / operasi yang dibutuhkan untuk menjaga agar mesin dan
proses tetap produktif.
4.
Persediaan Barang Jadi ( Finish – goods Inventory ) , produk yang telah selesai dan tinggal menunggu
pengiriman. Barang jadi dapat dimasukkan ke persediaan , karena permintaan
pelanggan pada masa mendatang tidak diketahui
.
III. BIAYA PERSEDIAAN
Biaya penyimpanan (holding cost) merupakan
biaya yang terkait dengan menyimpan atau “membawa” persediaan selama waktu
tertentu. Oleh karena itu, biaya penyimpanan juga mencakup biaya barang usang
dan biaya terkait dengan penyimpanan, seperti asuransi, karyawan tambahan, serta
pembayaran bunga.
Biaya pemesanan (ordering cost) mencakup biaya dari persediaan, formulir, proses pemesanan, pembelian,
dukungan administrasi, dan seterusnya.
Biaya pemasangan (setup cost) adalah biaya untuk mempersiapkan mesin atau
proses untuk menghasilkan pesanan. Ini menyertakan waktu dan tenaga kerja untuk
membersihkan serta mengganti peralatan atau alat penahan. Manajer operasi bisa
menurunkan biaya pemesanan dengan mengurangi biaya pemasangan serta menggunakan
prosedur yang efisien, seperti pemesanan dan pembayaran elektronik.
Biaya pemasangan sangatlah berkaitan dengan waktu pemasangan (setup time). Pemasangan biasanya memerlukan sejumlah pekerjaan
yang harus dilakukan sebelum pemasangan benar-benar dilakukan pada pusat kerja.
IV. KLASIFIKASI ABC
Analisis ABC membagi persediaan di tangan ke
dalam tiga kelompok berdasarkan volume tahunan dalam jumlah uang. Analasis ABC
merupakan penerapan dari Prinsip Pareto
yang mengemukakan ada “Beberapa hal
penting dan banyak hal sepele”, maksud dari gagasan tersebut adalah untuk
membuat kebijakan persediaan yang memfokuskan persediaan pada bagian-bagian
persediaan penting yang sedikit dan
bukan pada bagian persediaan yang banyak, tetapi sepele.
V. MODEL-MODEL PERSEDIAAN
UNTUK PERMINTAAN INDEPENDEN
Model
persediaan akan menjawab dua pertanyaan penting, yaitu kapan harus memesan dan berapa
pesanan yang harus dipesan. Berikut adalah tiga model permintaan independen
:
1.
Model
Kuantitas Pesanan Ekonomis (economic
order quantity/EOQ) Dasar
Model
kuantitas pesanan ekonomis dasar (economic
order quantity-EOQ model) adalah
salah satu teknik pengendalian persediaan yang paling sering digunakan dan
relatif mudah digunakan. Teknik ini didasaran pada beberapa asumsi, yaitu :
a.
Jumlah permintaan
diketahui, cukup konstan, dan independen.
b.
Waktu tunggu, yaitu
waktu antara pemesanan dan penerimaan pesanan telah diketahui dan bersifat
konstan.
c.
Persediaan segera
diterima dan selesai seluruhnya.
d.
Tidak tersedia diskon
kuantitas.
e.
Biaya variabel hanya
biaya untuk memasang atau memesan dan biaya untuk menyimpan persediaan dalam
waktu tertentu.
f.
Kehabisan persediaan
dapat sepenuhnya dihindari jika pemesanan dilakukan pada waktu yang tepat.
.
Untuk mempermudah dalam
menentukan berbagai perhitungan dalam kuantitas pesaan ekonomi (EOQ) dapat
ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
§
Biaya Pemasangan
Tahunan
(D/Q) x S
§
Biaya Penyimpanan
Tahunan
(D/2) x H
§
Kuantitas Pesanan
Optimal
( √2DS/H )
§
Jumlah Pesanan yang
Diharapkan dan Waktu Antara Pesanan yang Diharapkan
§
Total Biaya Tahunan
TC =((D/Q) x S) + (Q/2) x H))
Keterangan
:
D : Permintaan
tahunan atau kuantitas pesanan
Q : Jumlah unit per pesanan
S : Biaya pemasangan atau pemesanan per
pesanan
H : Biaya penyimpanan per unit per tahun
Q* : Jumlah optimal unit per pesanan (EOQ)
TC : Total biaya
N : Jumlah pesanan yang diharapkan
T : Waktu antara pesanan yang diharapkan
2.
Model
Kuantitas Pesanan Produksi
Model
kuantitas pesanan produksi adalah teknik kuantitas pesanan ekonomis yang
digunakan pada pesanan produksi.
Adapun rumus-rumus yang perlu diperhatikan
dalam model kuantitas pesanan produksi ini adalah :
·
Jumlah yang diproduksi
Q = pt
§ Tingkat
persediaan maksimum
Tingkat persediaan maksimum = Q (1-d/p)
§ Biaya
pemesanan atau pemasangan
Biaya pemesanan atau pemasangan = D/Q x S
§ Biaya
penyimpanan
Biaya penyimpanan = 1/2 x HQ [ 1- (d/p) ]
§
Pesanan Optimal
Q*p = √ 2DS / (H [ 1-(d/p) ]
Keterangan :
D : Permintaan
tahunan atau kuantitas pesanan
Q : Jumlah unit per pesanan
S : Biaya pemasangan atau pemesanan per
pesanan
H : Biaya penyimpanan per unit per tahun
Q*p : Jumlah optimal unit per pesanan
p : Tingkat
produksi harian
d : Tingkat
permintaan harian
t : Lamanya
produksi beroperasi dalam hari
3.
Model
Diskon Kuantitas
Diskon
kuantitas adalah pengurangan harga untuk sebuah barang jika dibeli dalam
kuantitas besar. Daftar diskon dengan sejumlah diskon untuk pesanan besar
adalah umum.
Adapaun rumus total biaya pada model
diskon kuantitas adalah :
TC = (D/Q x S) + (Q/2 x H) + PD
Karena
ada beberapa diskon, ada 4 langkah yang dilibatkan dalam menentukan kuantitas
yang akan meminimalkan biaya persediaan tahunan totalnya.
.
VI. TITIK PEMESANAN
ULANG ATAU REORDER POINT (ROP)
Titik
pemesanan ulang digunakan untuk menentukankapan harus memesan. Model-model
persediaan sederhana berasumsi bahwa pesanan diterima saat itu juga. Dengan
kata lain, model-model ini mengasumsikan :
a) Perusahaan
akan menempatkan pesanan kerika tingkat persediaan untuk tertentu mencapai nol
b) Perusahaan
akan menerima barang yang dipesan secara langsung.
ROP
menunjukkan bahwa pada titik atau tingkat persediaan tersebut, suatu perusahaan
harus memesan produk kembali. Adapun rumus dari ROP adalah :
ROP = d x L
Persamaan
ROP tersebut berasumsi bahwa permintaan selama waktu tunggu dan waktu tunggu
itu sendiri adalah konstan.Ketika kasusnya tidak seperti ini, persediaan
tamabahan atau persediaan pengaman haruslah ditambahkan. Sehingga d dapat
dirumuskan menjadi :
d = D / jumlah hari kerja per satu tahun
Sumber :
Heizer,
Jay, dan Render, Barry. "Manajemen Operasi: Manajemen Keberlangsungan dan
Rantai Pasokan". Jakarta: Salemba Empat,2016.
No comments:
Post a Comment