Saturday, May 19, 2018

RMK 12 Supply Chain


RMK SAP 12

Supply Chain
MANAJEMEN OPERASI



Supply chain adalah sebuah proses bisnis dan informasi yang berulang yang menyediakan produk atau layanan dari pemasok melalui proses pembuatan dan pendistribusian kepada konsumen. Supply chain management adalah suatu rantai pengadaan barang kepada pelanggan dalam rangka menjamin ketersediaan material dan meminimalisasikan biaya.
A.       Tujuan supply chain manajemen berdasarkan definisi diatas adalah:
  1. Supply chain manajemen menyangkut pertimbangan mengenai lokasi setiap fasilitas yang memiliki dampak terhadap aktivitas dan biaya dalam rangka memproduksi produk yang diinginkan pelanggan dari supplier dan pabrik hingga disimpan di gudang dan pendistribusiannya ke sentra penjualan.
  2. Mencapai efisiensi aktivitas dan biaya seluruh sistem, total biaya sistem dari transportasi hingga distribusi persediaan bahan baku, proses kerja dan barang jadi.
B.       Keuntungan menerapkan supply chain menurut Indrajit dan Djokopranoto adalah:
  1. Mengurangi inventori barang. Inventori merupakan aset perusahaan yang berkisar antara 30%-40% sedangkan biaya penyimpanan barang berkisar 20%-40% dari nilai barang yang disimpan. Jika menggunakan supply chain pengiriman barang yang akan disimpan di penyimpanan barang akan disesuaikan dengan permintaan dari konsumen.
  2. Menjamin kelancaran arus barang. Rangkaian perjalanan dari bahan baku sampai menjadi barang jadi dan diterima oleh pemakai/pelanggan merupakan suatu mata rantai yang panjang (chain) yang perlu dikelola dengan baik.
  3. Menjamin mutu. Jaminan mutu juga merupakan serangkaian mata rantai panjang yang harus dikelola dengan baik karena mutu barang jadi ditentukan tidak hanya oleh proses produksi tetapi juga oleh mutu bahan mentahnya dan mutu keamanan dalam pengirimanannya.
C.       Strategi supply chain
Kumpulan kegiatan dan aksi strategis di sepanjang supply chain yang menciptakan rekonsiliasi antara apa yang dibutuhkan pelanggan akhir dengan kemampuan sumber daya yang ada pada supply chain tersebut. Strategy supply chain penting bagi kesuksesan banyak organisasi bisnis dan sama pentingnya dengan organisasi non profit. Menurut Heizer and Render (2005:9-13) perusahaan harus memutuskan suatu strategi rantai pasokan dalam memperoleh barang dan jasa dari luar. Beberapa strategi tersebut antara lain:

·         Banyak Pemasok
Dengan strategi banyak pemasok, pemasok menanggapi permintaan dan spesifikasi permintaan penawaran, dengan pesananyang umumnya akan jatuh ke pihak yang memberikan penawaran rendah.
·         Sedikit Pemasok
Strategi yang memiliki sedikit pemasok mengimplikasikan bahwa daripada mencari atribut jangka pendek, seperti biaya rendah, pembeli lebih ingin menjalin hubungan jangka panjang dengan pemasok yang setia. Penggunaan pemasok yang hanya sedikit dapat menciptakan nilai dengan memungkinkan pemasok memiliki skala ekonomi dan kurva belajar yang menghasilkan biaya transaksi dan biaya produksi yang lebih rendah.

·      Integrasi Vertikal
Integrasi vertikal mengembangkan kemampuan untk memproduksi barang atau jasa yang sebelumnya dibeli atau membeli perusahaan pemasok atau distributor. Integrasi vertikal dapat mengambil bentuk integrasi maju atau mundur. Integrasi mundur menyarankan perusahaan untuk membeli pemasoknya. Integrasi maju menyarankan produsen komponen untuk membuat produk jadi.

·      Jaringan Keiretsu
Keiretsu merupakan sebuah istilah bahasa Jepang untuk menggambarkan para ng menjadi bagian dari sebuah perusahaan.Anggota keiratsu dipastikan memiliki hubungan jangka panjang dan karenanya diharapkan dapat berperan sebagai mitra yang memberikan keahlian teknis da kestabilan mutu produksi.

·      Perusahaan Virtual
Perusahaan yang mengandalkan beragam hubungan pemasok untuk menyediakan jasa atas permintaan yang diinginkan. Juga dikenal sebagai korporasi berongga atau perusahaan jaringan.

D.       Aktivitas Rantai Pasokan
Terdapat empat aktivitas utama dalam rantai pasokan yaitu perencanaan (plan), sumber (source), membuat (make/assemble), dan pengiriman (deliver) (Gunasekaran et al, 2004:344)
Klapper et al (1999:3-4) menyebut keempat aktivitas ini sebagai fungsi, yang memiliki definisi sebagai berikut:
         Perencanaan (plan): Proses yang memyeimbangkan permintaan dan penawaran agregat untuk membangun jalan terbaik dari tindakan yang memenuhi aturan bisnis yang ditetapkan.
         Sumber (source): Proses yang melakukan pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan yang direncanakan atau aktual.
         Membuat (make): Proses yang mengubah barang ke tahap penyelesaian untuk memenuhi kebutuhan yang direncanakan atau aktual.
         Pengiriman (deliver): Proses yang menyediakan barang jadi dan jasa, termasuk manajemen pemesanan, manajemen transportasi, dan manajemen gudang, untuk memenuhi kebutuhan yang direncanakan atau aktual.
Menurut Heizer and Render (2005:4) manajemen rantai pasokan mencakup aktivitas untuk menentukan:
1)      Transportasi ke vendor.
2)      Pemindahan uang secara kredit dan tunai.
3)      Para pemasok.
4)      Bank dan distributor.
5)      Utang dan piutang usaha.
6)      Pergudangan dan tingkat persediaan.
7)      Pemenuhan pesanan.
8)      Berbagi informasi pelanggan, prediksi, dan produksi.


E.       Mengelola Supply-chain
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dapat mengelola rantai pasokan secara efektif yaitu:
    1. Accurate Data
Untuk dapat meningkatkan akurasi data maka yang dapat dilakukan adalah dengan melalui sharing:
1) POS (Point Of Sales) informasi, sehingga tiap anggota rantai dapat  menjadwalkan secara efektif.
2) CAO (Computer-Assisted Ordering). Dengan menggunakan keduanya maka pengumpulan data dan kemudian menyesuaikan dengan:  factor pasar, persediaan, order yang ada, serta mengirimkannya kepada supplier yang bertanggung jawab menjaga persediaan barang akhir.

    1. Lot Size Reduction
Ini dilakukan oleh manajemen yang agresif dengan cara:
1) Mengembangkan pengiriman yang ekonomis.
2) Memberikan diskon yang didasarkan total volume tahunan   daripada ukuran pengiriman individual.
3) Mengurangi biaya order melalui teknik order yang ada dan variasi bentuk pembelian elektronik.
    1. Single Stage Control of Replenishment
Supervisor bertanggung jawab secara tetap untuk memonitor dan mengelola inventory untuk pengecer. Pendekatan ini mengarah pada distorsi informasi dan peramalan multiple yang menciptakan bullwhip effect.
    1. Vendor Managed Inventory
Persediaan dikelola Vendor yang artinya supplier menjaga material bagi pembeli, seringkali mengirimkan langsung ke pembeli menggunakan departemen.
    1. Postponement
Yaitu menunda modifikasi atau customization produk selama mungkin dalam proses produksi.
    1. Channel Assembly
Yaitu menunda perakitan akhir suatu produk sehingga jalur distribusi dapat dipasang.
    1. Drop Shipping and Special Packaging
Drop Shipping berarti pengiriman langsung dari supplier ke konsumen akhir berarti hemat waktu dan biaya pengiriman kembali. Selain itu biasanya disertai pengemasan yang khusus sesuai kebutuhan konsumen.
    1. Blanket Order
Merupakan komitmen pembelian jangka panjang kepada supplier untuk item yang dapat dikirim dalam jangka pendek, artinya ordernya kosong, diisi sesuai kebutuhan saja.
    1. Standardization
Yaitu pengurangan jumlah variasi material dan komponen sebagai bantuan mengurangi biaya.

    1. EDI (Electronic Data Interchange)
Merupakan standardisasi format transmisi data untuk komunikasi komputerisasi diantara organisasi. Perluasan EDI adalah ASN (Advanced Shipping Notice) yang mana notis pengiriman dikirim secara langsung dari vendor ke pembeli.
F.        Pemilihan Vendor
Suatu perusahaan mungkin memiliki kemampuan di semua bidang manajemen, walaupun demikian fungsi operasi memerlukan adanya hubungan dengan vendor yang sempurna. Agar hubungan tersebut efektif maka perlu dilakukan tiga proses yaitu:
1.        Evaluasi Penjual
Tahap ini mencakup kegiatan pencarian penjual potensial dan penentuan kemungkinan penjual tersebut menjadi pemasok yang baik.
2.        Pengembangan Penjual
Apabila perusahaan sudah memastikan akan menggunakan jasa penjual tertentu, maka cara agar pemasok dapat diintegrasikan ke dalam system yang berlaku adalah dengan memastikan bahwa penjual menghargai kebutuhan akan mutu, dan kebijakan perolehan bahan baku. 
3.        Negosiasi
Strategi Negosiasi terdiri dari tiga jenis yaitu: 1) Model harga berdasarkan biaya (Cost Based price model), yang mengharuskan  pemasok terbuka kepada pembeli. 2) Model berdasarkan harga pasar (market Based price model), harga didasarkan pada publikasi atau indeks. 3) Perebutan tender (competitive bidding),terjadi pada kasus dimana pemasok tidak bersedia membahas biaya dan tidak ada pasar yang mendekati sempurna.
4.        Internet Purchasing
Kadang-kadang disebut sebagai e-procurement yaitu order dilakukan melalui komunikasi atau menyetujui catalog vendor yang didapat melalui internet untuk digunakan oleh karyawan dari perusahaan di bagian pembelian.
  1. Manajemen logistik
Manajemen logistik adalah suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta proses mengenai perencanaan dan penentuan kebutuhan pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan material/alat-alat.
Tujuan manajemen logistik
Tujuan umum
1.      Tujuan operasional
Tujuan operasional agar tersedia barang / bahan dalam jumlah yang tepat dan mutu yang memadai.
2.      Tujuan keuangan
Tujuan keuangan operasional dapat terlaksana dengan biaya yang serendah-serendahnya.
3.      Tujuan pengamanan
Tujuan khusus
Mendukung efektivitas dan efisiensi dalam setiap upaya pencapaian tujuan organisasi.

Kegiatan manajemen logistik meliputi :
         Proses perencanaan
         Proses pengadaan, termasuk transportasi
         Proses pengelolaan dan penyimpanan
         Proses pemindahan bahan/material dari gudang ke pabrik (sebagai titik awal/point of origin)
         Proses pengelolaan dan penyimpanan barang jadi (finished goods)
         Proses distribusi barang jadi dari gudang pabrik ke penyalur dan selanjutnya ke konsumen. (sebagai titik konsumsi/point of consumption)

Tahap-tahap manajemen logistik
1.    Peramalan
    Perencanaan dan penentuan kebutuhan terhadap permintaan

2.  Penganggaran
    Untuk merumuskan perincian kebutuhan sesuai dengan standar mutu dan dana yang tersedia.

3. Pengadaan
    Usaha untuk memenuhi kebutuhan operasional.

4.    Penyimpanan dan distribusi
   Merupakan pelaksanaan , penerimaan, penyimpanan untuk selanjutnya disalurkan ke unit pengguna.

5.     Pemeliharaan
   Proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi teknis daya guna dan hasil guna barang logistic

6.      Penghapusan kekayaan
   Memusnahkan barang yang tidak dipakai karena rusak atau sudah kadaluarsa berdasarkan peraturan yang berlaku.

7.    Pengendalian
   Upaya menjamin terselenggaranya menajemen logistik rumah sakit.

Perbedaan manajemen logistic dengan supply chain management
Manajemen logistik
 pengelolaan, termasuk arus barang dalam perusahaan. Orientasi pada perencanaan dan kerangka kerja yang menghasilkan rencana tunggal arus barang dan informasi di perusahaan.

Supply Chain Management
Mengutamakan arus barang antar perusahaan, mulai dari awal kegiatan sampai akhir, sedangkan orientasinya atas dasar kerja sama dan mengusahakan hubungan serta koordinasi antar proses dari perusahaan mitra guna menmunjang kegiatan proses sampai tangan konsumen.



No comments:

Post a Comment