Manajemen Proyek
RMK 6
Manajemen Operasi
Manajemen proyek meliputi proses
perencanaan ( planning ) kegiatan, pengaturan ( organizing ),
pelaksanaan dan pengendalian ( controlling ). Proses perencanaan,
pengaturan, pelaksanaan dan pengendalian tersebut dikenal dengan proses
manajemen.
Manajemen
proyek meliputi 3 fase :
1.
Perencanaan
meliputi
2.
Penjadwalan
3.
Pengendalian
Teknik
Manajemen Proyek : PERT dan CPM
Teknik evaluasi dan pengulasan program ( dikenal luas sebagai program evaluation and review
technique PERT) dan metode jalur kritis
( umumnya disebut critical path method CPM) dikembangkan di tahun 1950-an untuk
membantu para manajer melakukan penjadwalan, pemantauan, serta mengendalikan
proyek-proyek besar dan kompleks.
PERT
dan CPM mengikuti 6 langkah dasar, yaitu :
1. Menetapkan proyek dan menyiapkan struktur penguraian
kerjanya.
2. Membangun hubungan antara aktivitas-aktivitasnya.
3. Menggambarkan jaringan yang menghubungkan keseluruhan
aktivitas.
4. Menetapkan perkiraan waktu atau biaya untuk setiap
aktivitas.
5. Menghitung jalur waktu terpanjang melalui jaringan yang
disebut dengan jalur kritis.
6. Menggunakan jaringan untuk membantu perencanaan,
penjadwalan, dan pengendalian proyek.
Langkah
kelima menentukan jalur kritis adalah bagian utama dalam pengendalian proyek.
Aktivitas pada jalur kritis mempresentasikan tugas-tugas yang akan menunda
keseluruhan proyek, kecuali bila mereka dapat diselesaikan secara tepat waktu. Pada
prinsipnya yang menyangkut perbedaan PERT dan CPM adalah sebagai berikut :
a.
PERT digunakan pada perencanaan dan pengendalian proyek yang belum pernah
dikerjakan, sedangkan CPM digunakan untuk menjadwalkan dan mengendalikan
aktivitas yang sudah pernah dikerjakan sehingga data, waktu dan biaya setiap
unsur kegiatan telah diketahui oleh evaluator.
b.
Pada PERT digunakan tiga jenis waktu pengerjaan yaitu yang tercepat, terlama
serta terlayak, sedangkan pada CPM hanya memiliki satu jenis informasi waktu
pengerjaan yaitu waktu yang paling tepat dan layak untuk menyelesaikan suatu
proyek.
c.
Pada PERT yang ditekankan tepat waktu, sebab dengan penyingkatan waktu maka
biaya proyek turut mengecil, sedangkan pada CPM menekankan tepat biaya.
d.
Dalam PERT anak panah menunjukkan tata urutan (hubungan presidentil), sedangkan
pada CPM tanda panah adalah kegiatan.
Menentukan Jalur Kritis
Sebuah proyek mempunyai 5 aktivitas.
Nama aktivitas, hubungan antara aktivitas, dan durasi pengerjaan setiap
aktivitas diberikan pada tabel dibawah ini. Jenis hubungan suatu aktivitas
dengan aktivitas sesudahnya adalah FS (finish to start), artinya
aktivitas bersangkutan harus selesai sebelum aktivitas sesudahnya bisa dimulai.
Hitung waktu total proyek dan tentukan jalur kritis proyek!
Untuk mengerjakan soal ini, kita
akan menggunakan diagram jaringan (network diagram) dan metode jalur
kritis (critical path method).
Pertama-tama, kita perlu
menggambarkan hubungan antara aktivitas kedalam diagram jaringan. Disini akan
dipakai cara merepresentasikan aktivitas di titik (activity on node)
dengan menggunakan titik aktivitas dengan format seperti gambar dibawah.
Dengan memakai
informasi nama aktivitas dan hubungan antara aktivitas, kita bisa membuat
diagram jaringan seperti gambar dibawah. Untuk tahap ini, isian ES (early
start), EF (early finish), LS (latest start), LF (latest
finish), dan S (slack) kita kosongkan dulu.
Setelah diagram
jaringan selesai, kita masuk ke perhitungan durasi total proyek dengan
melakukan perhitungan maju (forward pass) dari aktivitas A maju ke
aktivitas E. Waktu mulai proyek di aktivitas A kita berikan nilai 0 (awal) pada
ES aktivitas A. Pada bagian ini, akan kita isi bagian ES (early start)
dan EF (early finish) setiap titik aktivitas, dimana dalam satu aktivitas
EF=ES+Durasi dan ES suatu aktivitas adalah sama dengan EF aktivitas sebelumnya.
Ingat, jika di suatu permulaan titik aktivitas mempunyai lebih dari satu
kemungkinan waktu ES, karena aktivitas ini mempunyai lebih dari satu aktivitas
sebelumnya, kita akan memakai yang terbesar nilainya.
Dari perhitungan
maju (forward pass), kita dapatkan durasi total proyek adalah 12 hari.
Berikutnya, kita akan melakukan perhitungan mundur (backward pass) dari aktivitas E mundur ke aktivitas A. Waktu akhir proyek di titik E kita berikan nilai 12 (durasi total proyek) pada LF aktivitas E. Pada bagian ini, akan kita isi bagian LF (latest finish) dan LS (latest start) setiap titik aktivitas, dimana dalam satu aktivitas LS=LF-Durasi dan LF suatu aktivitas adalah sama dengan LS aktivitas sesudahnya. Ingat, jika di suatu akhir titik aktivitas mempunyai lebih dari satu kemungkinan waktu LF, karena aktivitas ini mempunyai lebih dari satu aktivitas sesudahnya, kita akan memakai yang terkecil nilainya.
Berikutnya, kita akan melakukan perhitungan mundur (backward pass) dari aktivitas E mundur ke aktivitas A. Waktu akhir proyek di titik E kita berikan nilai 12 (durasi total proyek) pada LF aktivitas E. Pada bagian ini, akan kita isi bagian LF (latest finish) dan LS (latest start) setiap titik aktivitas, dimana dalam satu aktivitas LS=LF-Durasi dan LF suatu aktivitas adalah sama dengan LS aktivitas sesudahnya. Ingat, jika di suatu akhir titik aktivitas mempunyai lebih dari satu kemungkinan waktu LF, karena aktivitas ini mempunyai lebih dari satu aktivitas sesudahnya, kita akan memakai yang terkecil nilainya.
Setelah
perhitungan mundur (backward pass) selesai, kita akan menghitung waktu
lebih atau Slack (S) setiap aktivitas. Perhitungan dengan memakai rumus
S=LF-EF atau juga boleh S=LS-ES untuk setiap titik aktivitas.
Kita dapatkan
bahwa waktu lebih (slack) dari aktivitas A, B, C, dan E adalah sebesar 0
hari dan untuk aktivitas D sebesar 2 hari.
Selanjutnya kita tentukan jalur kritis (critical path) proyek dengan mengingat bahwa jalur kritis adalah jalur terpanjang dari aktivitas-aktivitas proyek dimana waktu lebih (slack) aktivitas-aktivitas bernilai 0.
Selanjutnya kita tentukan jalur kritis (critical path) proyek dengan mengingat bahwa jalur kritis adalah jalur terpanjang dari aktivitas-aktivitas proyek dimana waktu lebih (slack) aktivitas-aktivitas bernilai 0.
Jadi didapat
jalur kritis proyek adalah aktivitas A-C-B-E dengan durasi total proyek 12
hari.
Biaya dan Sumber Daya
Biaya adalah sumber
daya yang dikorbankan atau yang tidak dapat dihindari, untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Atau dapat juga diartikan sesuatu yang nantinya akan
ditukarkan (dengan keuntungan tertentu). Biaya biasanya diukur dalam satuan
moneter, seperti dolar. Manajemen Biaya proyek mencakup proses-proses yang
diperlukan untuk memastikan bahwa proyek ini selesai dalam anggaran yang
disetujui.
Proses-proses dalam Manajemen
Biaya Proyek meliputi:
(1) Estimasi
biaya: Mengembangkan perkiraan atau estimasi biaya sumber daya yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan sebuah proyek.
(2) Penganggaran
(Budgeting) Biaya: alokasi estimasi biaya keseluruhan untuk item pekerjaan
individu untuk menetapkan data dasar untuk mengukur kinerja.
(3) Pengendalian
Biaya: Pengendalian perubahan anggaran proyek.
Percepatan Proyek
1. Identifikasi
2. Rancang Bangun
3. Implementasi
4. Evaluasi
5. Pembelajaran
referensi :
http://manajemenproyek01.blogspot.co.id/2016/05/002-contoh-soal-critical-path-method.html
No comments:
Post a Comment