RMK 7
MANAJEMEN OPERASI
Teknik Manajemen Proyek
Pengertian manajemen proyek
Manajemen
proyek adalah sebuah disiplin keilmuan dalam hal perencanaan, pengorganisasian,
pengelolaan (menjalankan serta pengendalian), untuk dapat mencapai
tujuan-tujuan proyek. Proyek adalah sebuah kegiatan yang bersifat sementara yang
telah ditetapkan awal pekerjaannya dan waktu selesainya (dan biasanya selalu
dibatasi oleh waktu, dan seringkali juga dibatasi oleh sumber pendanaan), untuk
mencapai tujuan dan hasil yang spesifik dan unik, dan pada umumnya untuk
menghasilkan sebuah perubahan yang bermanfaat atau yang mempunyai nilai tambah.
A.
Proses
Secara umum,
siklus hidup proyek merupakan suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan
bagaimana sebuah proyek direncanakan, dikontrol, dan diawasi sejak proyek
disepakati untuk dikerjakan hingga tujuan akhir proyek tercapai. Terdapat lima
tahap kegiatan utama yang dilakukan dalam siklus hidup proyek yaitu :
·
Tahap Inisiasi
Tahap inisiasi proyek merupakan tahap awal kegiatan
proyek sejak sebuah proyek disepakati untuk dikerjakan. Pada tahap ini,
permasalahan yang ingin diselesaikan akan diidentifiasi.
·
Tahap Perencanaan dan Desain
Ketika ruang lingkup proyek telah ditetapkan dan tim
proyek terbentuk, maka aktivitas proyek mulai memasuki tahap perencanaan. Pada
tahap ini, dokumen perencanaan akan disusun secara terperinci sebagai panduan
bagi tim proyek selama kegiatan proyek berlangsung.
·
Tahap Eksekusi (Pelaksanaan proyek dan/atau Konstruksi)
Dengan definisi proyek yang jelas dan terperinci, maka
aktivitas proyek siap untuk memasuki tahap eksekusi atau pelaksanaan proyek.
Pada tahap ini, deliverables atau tujuan proyek secara fisik akan dibangun.
·
Tahap Pemantaun dan sistem Pengendalian
Sementara kegiatan pengembangan berlangsung, beberapa
proses manajemen perlu dilakukan guna memantau dan mengontrol penyelesaian
deliverables sebagai hasil akhir proyek.
·
Tahap Penutupan
Tahap ini merupakan akhir dari aktivitas proyek. Pada tahap ini, hasil
akhir proyek (deliverables project) beserta dokumentasinya diserahkan kepada
pelanggan, kontak dengan supplier diakhiri, tim proyek dibubarkan dan
memberikan laporan kepada semua stakeholder yang menyatakan bahwa kegiatan
proyek telah selesai dilaksanakan.
B.
Tipe Organisasi di dalam Proyek
Proyek
merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin, memiliki
keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumber daya serta memiliki
spesifikasi tersendiri atas produk yang akan dihasilkan. Secara umum, terdapat
4 jenis organisasi proyek yang biasa digunakan dalam menyelesaikan suatu
proyek. Adapun jenis-jenis organisasi proyek yang dimaksud antara lain :
·
Organisasi
Proyek Fungsional
Dalam organisasi proyek fungsional, susunan organisasi
proyek dibentuk dari fungsi-fungsi yang terdapat dalam suatu organisasi.
Organisasi ini biasanya digunakan ketika suatu bagian fungsional memiliki
kepentingan yang lebih dominan dalam penyelesaian suatu proyek. Top manajer
yang berada dalam fungsi tersebut akan diberikan wewenang untuk mengkoordinir
proyek.
·
Organisasi
Proyek Tim Khusus
Dalam organisasi proyek tim khusus, organisasi akan
membentuk tim yang bersifat independen. Tim ini bisa direkrut dari dalam dan
luar organisasi yang akan bekerja sebagai suatu unit yang terpisah dari
organisasi induk. Seorang manajer proyek full time akan ditunjuk dan diberi
tanggung jawab untuk memimpin tenaga-tenaga ahli yang terdapat dalam tim.
·
Organisasi
Proyek Matriks
Organisasi proyek matriks merupakan suatu organisasi
proyek yang melekat pada divisi fungsional suatu organisasi induk. Pada
dasarnya organisasi ini merupakan penggabungan kelebihan yang terdapat dalam
organisasi fungsional dan organisasi proyek khusus. Beberapa kelebihan yang
terdapat dalam bentuk organisasi ini yaitu manajer proyek bertanggung jawab
penuh kepada proyek, permasalahan yang terjadi dapat segera ditindaklanjuti,
lebih efisien karena menggunakan sumber daya maupun tenaga ahli yang dimiliki
pada beberapa proyek sekaligus serta para personel dapat kembali ke organisasi
induk semula apabila proyek telah selesai.
·
Organisasi
Proyek Virtual
Organisasi proyek virtual adalah suatu bentuk organisasi proyek yang
merupakan aliansi dari beberapa organisasi dengan tujuan untuk menghasilkan
suatu produk tertentu. Struktur kolaborasi ini terdiri dari beberapa organisasi
lain yang saling bekerjasama dan berada disekelilin perusahaan inti.
C.
Teknik Utama
Dalam Pentingnya definisi ini muncul selama dan sesudah
perang dunia II, khususnya di Amerika, tetapi juga di Inggris. Perang
tersebut, dengan penemuan dalam sains, proyek kompleks (khususnya industri
pesawat), kelengkapan yang penting, dan kebutuhan vital untuk sukses,
menghasilkan teknik manajemen baru. Manajemen yang intuitif tidak bisa bertahan
terhadap tekanan dan meningkatnya situasi kompleks. Karena itu disiplin operasi dan asisten
untuk alat alat, seperti komputer, harus mengarah ke manager yang modern di
semua tingkatan manajemen.
2.2 Menentukan Jalur
Kritis
Pada metode CPM
terdapat dua buah perkiraan waktu dan biaya untuk setiap kegiatan yang terdapat
dalam jaringan. Kedua perkiraan tersebut adalah perkiraan waktu penyelesaian
dan biaya yang sifatnya normal (normal estomate) dan perkiraan waktu penyelesaian
dan biaya yang sifatnya dipercepat (crash estimate). Dalam menentukan
perkiraan waktu penyelesaian akan dikenal istilah jalur kritis, jalur yang memiliki rangkaian-rangkaian kegiatan
dengan total jumlah waktu terlama dan
waktu penyelesaian proyek yang tercepat.
A.
Menentukan Waktu Penyelesaian
Dalam melakukan
perhitungan penentuan waktu penyelesaian digunakan beberapa terminologi dasar
berikut:
a.
E (earliest event occurence time ). Saat tercepat terjadinya suatu
peristiwa.
b.
L (Latest event occurence time). Saat paling lambat yang masih
diperbolehkan bagi suatu peristiwa terjadi.
c.
ES (earliest activity start time). Waktu Mulai
paling awal suatu kegiatan. Bila waktu mulai dinyatakan dalam jam, maka waktu
ini adalah jam paling awal kegiatan dimulai.
d.
EF (earliest activity finish time). Waktu Selesai paling awal suatu kegiatan. EF
suatu kegiatan terdahulu = ES kegiatan berikutnya
e.
LS (latest activity start time). Waktu paling
lambat kegiatan boleh dimulai tanpa memperlambat proyek secara keseluruhan.
f.
LF (latest activity finish time). Waktu paling
lambat kegiatan diselesaikan tanpa memperlambat penyelesaian proyek.
g.
t (activity duration time). Kurun waktu
yang diperlukan untuk suatu kegiatan (hari, minggu, bulan).
B.
Cara perhitungan
Dalam
perhitungan waktu juga digunakan tiga asumsi dasar yaitu: Pertama, proyek hanya
memiliki satu initial event (start) dan satu terminal event (finish).
Kedua, saat tercepat terjadinya initial event adalah hari ke-nol.
Ketiga, saat paling lambat terjadinya terminal event adalah LS = ES.
Adapun cara
perhitungan dalam menentukan waktu penyelesaian terdiri dari dua tahap, yaitu
perhitungan maju (forward computation) dan perhitungan mundur (backward
computation).
1.
Hitungan Maju. Dimulai dari Start (initial event)
menuju Finish (terminal event) untuk menghitung waktu penyelesaian
tercepat suatu kegiatan
(EF), waktu
tercepat terjadinya kegiatan(ES) dan saat paling cepat dimulainya suatu
peristiwa (E)
2.
Hitungan Mundur. Dimulai dari Finish menuju Start untuk
mengidentifikasi saat paling lambat terjadinya suatu kegiatan (LF), waktu
paling lambat terjadinya suatu kegiatan (LS) dan saat paling lambat suatu
peristiwa terjadi (L).
Apabila kedua perhitungan tersebut telah selesai maka dapat diperoleh nilai
Slack atau
Float yang merupakan sejumlah kelonggaran waktu dan
elastisitas dalam sebuah jaringan kerja. Dimana, terdapat dua macam jenis Slack
yaitu Total Slack dan Free Slack.
2.3 Manajemen Biaya Proyek
Biaya adalah suatu sumber daya yang dikeluarkan
untuk mencapai suatu sasaran yang bersifat khusus. Biaya biasanya diukur dengan
satuan uang seperti rupiah, dolar atau mata uang lainnya. Manajemen Biaya
Proyek adalah suatu proses atau kegiatan yang diperlukan untuk memastikan bahwa
proyek akan dapat diselesaikan dalam suatu anggaran yang telah disetujui.
Alat
dan teknik dasar untuk perkiraan biaya
·
Analog atau perkiraan top-down: menggunakan
biaya yang sebenarnya dari sebuah proyek, sebelumnya sama sebagai dasar untuk
memperkirakan biaya proyek ini.
·
Perkiraan Bottom-up:
Melibatkan memperkirakan item pekerjaan individu atau kegiatan dan menjumlahkan
mereka untuk mendapatkan total proyek.
·
Pemodelan parametrik: karakteristik proyek
Menggunakan (parameter) dalam model matematis untuk memperkirakan biaya proyek.
·
Alat bantu Komputerisasi,
seperti spreadsheet dan perangkat lunak manajemen proyek, yang dapat memudahkan
perkiraan biaya dan alat yang berbeda estimasi.
2.4
Percepatan Proyek
a. Identifikasi
Untuk
mengidentifikasi apa yang akan menjadi pusat perhatian proyek, perlu mencari
tahu siapa yang seharusnya memperoleh manfaat dan apa kebutuhan mereka.
b. Rancang Bangun
Pada waktu telah
diputuskan untuk melanjutkan suatu proyek, kita dapat mulai memikirkannya
secara terperinci.
c. Implementasi
Sewaktu proyek dilaksanakan
adalah penting untuk memonitor dan meninjau kembali kemajuan proyek dan
perubahan-perubahan dari luar yang mempengaruhinya. Rencana-rencana proyek
hendaknya disesuaikan bila perlu..
d. Evaluasi
Evaluasi hendaknya
dilakukan pada atau setelah proyek diselesaikan. Evaluasi dapat dilakukan
beberapa bulan atau tahun setelah proyek selesai untuk menilai dampak jangka
panjang dan keberlanjutannya.
e. Pembelajaran
Sementara siklus
proyek adalah suatu cara yang bermanfaat untuk menentukan tahap-tahap suatu
proyek, tetapi mempunyai suatu kekurangan: yaitu membuat kelihatannya seperti
satu perangkat mengikuti yang berikutnya. Kenyataannya, beberapa perangkat
dapat digunakan sekaligus pada satu tahapan proyek.
No comments:
Post a Comment