Tuesday, December 4, 2018

SAP RPS 2 METODOLOGI PENELITIAN


SAP / RPS 2METODOLOGI PENELITIAN


1.             Identifikasi Pemilihan dan Perumusan Masalah Penelitian
Penelitian pada hakekatnya dilakukan untuk pemecahan masalah. Artinya pemecahan masalah menjadi referensi dasar dari suatu penelitian, apakah itu penelitian dasar, penelitian terapan atau jenis penelitian yang lain. Penelitian terapan mempunyai penekanan pada penyelesaian persoalan secara praktis. Penelitian dasar juga bersifat penyelesaian, tetapi dalam pengertian yang berbeda. Penelitian dasar menjawab persoalan-persoalan yang membingungkan yang bersifat teoritis. Menurut Mantra (2004), ini pula alasannya mengapa dalam usulan penelitian atau laporan hasil penelitian selalu didahului oleh pernyataan mengenai latar belakang masalah. Di bidang ekonomi, bisnis, dan akuntansi berbagai kesenjangan yang terjadi dapat menyangkut berbagai bidang yang sangat luas. Penelitian diharapkan dapat memecahkan masalah itu atau dengan kata lain dapat menutup atau setidak-tidaknya memperkecil kesenjangan tersebut.
·         Sumber-Sumber Masalah Penelitian
Masalah dapat diketahui apabila:
a.     Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan
Misalnya seseorang yang semula mengetik dengan mesin ketik manual kemudian diganti dengan komputer.
b.     Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan
Suatu rencana yang telah ditetapkan tetapi hasilnya tidak sesuai dengan tujuan dari rencana tersebut, maka tentu ada masalah. Jadi untuk menemukan masalah dapat diperoleh dengan cara melihat dari adanya penyimpangan antara yang direncanakan dengan kenyataan.
c.     Ada pengaduan
Dalam suatu organisasi yang tadinya tenang tidak ada masalah, ternyata setelah ada pihak tertentu yang mengadukan produknya maupun pelayanan yang diberikan, maka akan timbul masalah dalam organisasi tersebut. Seperti misalnya pengaduan konsumen terhadap kualitas produk yang dinilai kurang baik, pengaduan konsumen terkait dengan pelayanan yang diberikan.
d.     Ada kompetisi
Adanya kompetisi dapat menimbulkan masalah. Pesaing baru di dunia bisnis adalah masalah. Apabila tidak dapat dilakukan kerjasama, maka perlu dicari pemecahannya untuk dapat memenangkan kompetisi tersebut. Contohnya, perusahaan pos dan giro merasa mempunyai masalah setelah adanya biro jasa lain yang menerima titipan surat, titipan barang, adanya handphone untuk SMS, email. Dalam proposal penelitian, setiap masalah harus ditunjukkan dengan data. Misalnya penelitian tentang SDM, maka masalah SDM harus ditunjukkandengan data. Masalah SDM misalnya, berapa jumlah SDM yang terbatas, jenjang pendidikan yang rendah, kompetensi dan produktivitas yang masih rendah.
·         Idetifikasi Masalah
Identifikasi masalah diperlukan agar peneliti benar-benar menemukan masalah ilmiah, bukan akibat dari permasalahan lain. KerlingerdanImam Suprayogo menjelaskan bahwa masalah ilmiah bukanlah masalah moral dan etis.
Sebagaimana dikemukakan di muka, masalah penelitian bersifat tidak terbatas. Meskipun demikian, tidak semua masalah yang ada di masyarakat bisa diangkat sebagai masalah penelitian. Untuk mengidentifikasi masalah penelitian, perlu diajukan empat pertanyaan:
    - Masalahnya apa (Substansinya) ?
    - Bermasalah menurut siapa ?
   -  Dianggap masalah dalam konteks apa ?
   -  Dalam perspektif apa?
Kalau keempat pertanyaan di atas dicross-check-kan dengan kerangka analisis permasalahan di atas, dapat dipastikan sebagai sebuah masalah penelitian yang baik. Tetapi, kalau ternyata tidak, belum tentu dapat dianggap sebagai sebuah masalah penelitian.
·         Pemilihan Masalah
Setelah mengidentifikasi masalah dari berbagai sumbernya, dan ditemukan lebih dari satu masalah, maka dari masalah-masalah tersebut, dipilih salah satu yang paling layak dan paling sesuai untuk diteliti, yaitu masalah yang akan ditetapkan sebagai penelitian. Sedangkan pokok persoalan yang memerlukan pemecahan melalui penelitian adalah sesuatu yang problematik yang disebut masalah. Jadi topik menonjolkan inti persoalan, juga menegaskan batas-batas masalah dan mengarahkan penentuan judul penelitian.
Selanjutnya, dalam menetapkan masalah yang layak untuk diteliti, dapat digunakan beberapa pertimbangan, antara lain :
  - Apakah topik tersebut dapat dijangkau dan dikuasai (manageable topic)
  - Apakah bahan-bahan/data tersedia secukupnya (obtanabledata)
    - Apakah topik tersebut penting untuk diteliti (significance of topic)
    - Apakah topik tersebut cukup menarik minat untuk diteliti dan dikaji (interested topic).
Selain itu, juga perlu dihindari duplikasi atau jiplakan topik lama, dan resistensi sosial, kultural dan ideologis terhadap sesuatu masalah yang hendak diteliti.
Rumusan masalah yang baik adalah:
1        Masalah harus feasible, dalam arti masalah tersebut harus dapat dicarikan jawabannya melalui sumber yang jelas, tidak banyak menghabiskan dana, tenaga dan waktu.
2        Masalah harus jelas, yaitu semua orang memberikan persepsi yang sama terhadap masalah tersebut.
3        Masalah harus signifikan, dalam arti jawaban atas masalah itu harus memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu dan pemecahan masalah kehidupan manusia.
4        Masalah bersifat etis, yaitu tidak berkenaan dengan hal-hal yang bersifat etika, moral, keyakinan dan nilai-nilai agama.
Bentuk Rumusan Masalah Penelitian
1.       Permasalahan Deskriptif
Permasalahan deskriptif adalah suatu permasalahan yang berkenaan dengan pernyataan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel dependent).
Contoh:
Seberapa tinggi efektivitas penggunaan metode kepemimpinan direktif dalam perusahaan multinasional ?
2.       Permasalahan Komparatif
Permasalahan komparatif adalah suatu permasalahan penelitian yang bersifat membandingkan keberadaansuatu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda.
Contoh:
Adakah perbedaan kemampuan dan disiplin kerja antara karyawan divisi A dengan karyawan divisi B ?
3.       Permasalahan Asosiatif
Permasalahan asosiatif adalah permasalahan penelitian yang bersifat hubungan antara dua variabel atau lebih.
Terdapat tiga bentuk hubungan yaitu:
a.       hubungan simetris, hubungan dua variabel atau lebih yang kebetulan munculnya bersamaan
b.      hubungan kausal, hubungan bersifat sebab akibat, jadi ada variabel independen dan dependen
c.       hubungan interaktif atau timbal balik, hubungan yang saling mempengaruhi, tidak diketahui mana variabel independen dan dependen.
Contoh:   
1.         Adakah hubungan antara banyaknya peminat es kepal milo dengan penjualan perusahaan penyedia layanan keuangan? (simetris)
2.         Seberapa besar pengaruh rekruitmen, motivasi dan lingkungan kerja terhadap kualitas kinerja SDM di perusahaan Alam Semesta? (kausal/ sebab-akibat)
3.         Hubungan antara motivasi dan kinerja yang baik. Motivasi dapat menyebabkan kinerja yang baik, demikian juga kinerja yang baik dapat meningkatan motivasi karena hasil kerja memuaskan. (interaktif/ timbal-balik)

2.             Kajian Pustaka dan Hipotesis

·         Pengertian Kajian Pustaka
Pengkajian teori tidak akan terlepas dari kajian pustaka atau studi pustaka. Karena teori secara nyata dapat diperoleh melalui studi atau kajian kepustakaan. Nazir (2005: 93) menyatakan bahwa studi kepustakaan atau studi literatur, selain dari mencari sumber data sekunder yang akan mendukung penelitian, juga diperlukan untuk mengetahui sampai ke mana ilmu yang berhubungan dengan penelitian telah berkembang, sampai ke mana terdapat kesimpulan dan generalisasi yang pernah dibuat sehingga situasi yang diperlukan diperoleh. Menurut Pohan (2007:42) kegiatan ini (penyusunan kajian pustaka) bertujuan mengumpulkan data dan informasi ilmiah, berupa teori-teori, metode, atau pendekatan yang pernah berkembang dan telah di dokumentasikan dalam bentuk buku, jurnal, naskah, catatan, rekaman sejarah, dokumen-dokumen, dan lain-lain yang terdapat di perpustakaan. Sebuah kajian pustaka memberikan informasi kepada para pembaca tentang peneliti dan kelompok peneliti yang memiliki pengaruh dalam suatu bidang tertentu, misalnya dalam bidang pembelajaran, evaluasi, teknologi, ilmu pengetahuan alam atau sains, dll. Penelusuran atau pencarian kepustakaan yang relevan, hendaknya dilakukan sebelum kegiatan atau pelaksanaan penelitian. Kepustakaan atau literatur yang dijadikan landasan dalam kajian teori ini akan memiliki arti dalam mampertimbangkan cakupan penelitian yang sedang dikerjakan. Studi kepustakaan ini memiliki peranan atau fungsi penting, yaitu Pengetahuan tentang penelitian yang berkaitan memungkinkan peneliti menetapkan batas – batas bidang penelitiannya.
·         Pangertian Hipotesis
Dalam suatu penelitian, peneliti biasanya menyatakan suatu harapan yang ingin diperoleh melalui penelitiannya. Harapan yang menyatakan ramalan atau prediksi hasil yang diperoleh melalui penelitian itulah yang dikatakan sebagai hipotesis.
Secara umum, pengertian hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih perlu di uji secara empiris. Secara teknis, hipotesis dapat didefenisikan sebagai pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan hipotesis adalah suatu keadaan atau peristiwa yang diharapkan dan dilandasi oleh generalisasi dan biasanya menyangkut hubungan di antara variabel – variabel penelitian. Sesudah hipotesis dirumuskan, sebelum dilakukan pengujian lebih lanjut peneliti perlu sekali menilai hipotesis yang dirumuskan itu. Suatu hipotesis yang dirumuskan harus memenuhi kriteria tertentu, sehingga peneliti dapat menguji secara empiris. Macam – Macam Hipotesis :
1.                Hipotesis Induktif dan Deduktif
2.                Hipotesis Deklaratif dan Nol
3.                Hipotesis direksional dan Nondireksional
4.                Hipotesis alternatif atau kerja atau hipotesis nol

3.             Populasi dan Sample Metode
Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti, sedangkan contoh atau sampel adalah bagian tertentu dari keseluruhan objek yang akan diteliti (Sulistiono-Basuki : 2010). Prof. Dr. Sugiyono (2010) menegaskan bahwa terdapat perbedaan mendasar dalam pengertian antara “ populasi dan sampel” dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, populasi di artikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi itu misalnya penduduk di wilayah tertentu, jumlah guru dan murid di sekolah tertentu dan sebagainya. Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi keseluruhan karakteristik/sifat yang dimiliki oleh obyek/subyek itu. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi itu, apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulan akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi menggunakan istilah situasi sosial, yang terdiri atas  tiga elemen yaitu: tempat, pelaku dan aktifitas yang berinteraksi secara sinergis. Situasi sosial tersebut, dapat dinyatakan sebagai obyek penelitian yang ingin diketahui “ apa yang terjadi” di dalam nya, misalnya rumah berikut keluarga dan aktifitasnya. Situasi sosial tidak hanya terdiri dari tiga elemen tersebut, tetapi bisa juga berupa peristiwa alam, binatang, tumbuh-tumbuhan dan sejenisnya. Sedangkan sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai nara sumber, partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian. Sampel dalam penelitian kualitatif, juga bukan disebut sampel statistik, tetapi sampel teoritis, karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan teori.
Menurut Sugiyono (2008:116) “sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sedangkan menurut Arikunto (2008:116) “Penentuan pengambilan Sample sebagai berikut :
Apabila kurang dari 100 lebih baik diambil semua hingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-55% atau lebih tergantung sedikit banyaknya dari:
1).    Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana
2).    Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya dana.
3).    Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti untuk peneliti yang resikonya besar, tentu saja jika samplenya besar hasilnya akan lebih baik

Penelitian ini menggunakan 50% sampel dari jumlah populasi yaitu, 100 mahasiswa dari anggota populasi.

4.             Metode Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2013:2) metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Menurut Sugiyono (2013:224) teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

·      Teknik Wawancara, Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2013:231) wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
·      Teknik Pengamatan/Observasi, Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2013:145) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.
·      Teknik Dokumentasi, Menurut Sugiyono (2013:240) dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.
·      Triangulasi, dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan datayang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.

5.             Rencana Analisi Data
Sugiyono mendefinisikan pengertian analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam katagori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh sendiri maupun orang lain. Analisis data dapat diartiakan sebagai suatu bentuk pola pikir untuk melaksanakan, mengolah data dengan tujuan menjadikan data tersebut sebagai suatu informasi. sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Teknik analisis data ada dua, yaitu teknik analisis data kuantitatif dan teknik analisis data kualitatif. Bagi data yang bersifat kuantitatif (numerical) tentu saja analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan ukuran-ukuran statistik (Wina, 2002: 296). Untuk analisis data kuantitatif dalam penggunaan statistik deskriptif dapat disesuaikan dengan ruang lingkup yang hendak dicapai. Dalam teknik analisis data menggunakan statistik, terdapat dua macam statistik yang digunakan pada data kuantitatif, yaitu statistik deskriptif dan inferensial.

6.             Penulisan Laporan
Penulisan laporan hasil penelitian berfungsi untuk memenuhi beberapa keperluan. Seperti keperluan studi akademis, keperluan perkembangan ilmu pengetahuan, keperluan lembaga masyarakat, lembaga pemerintahan atau lembaga bisnis tertentu dan untuk keperluan publikasi ilmiah. Untuk keperluan studi akademis, setiap kali mahasiswa akan mengakhiri studi salah satu tuntutan akademisnya ialah diwajibkan mengadakan penelitian dan menyusun skripsi untuk studi S1, tesis untuk S2 dan disertasi untuk S3. Penyusunan dilakukan di bawah bimbingan dosen mata kuliah keahlian dan mata kuliah metodologi penelitian. Fungsi-fungsi penulisan laporan tersebut sangat erat kaitannya dengan jenis dan bentuk laporan. Jenis laporan yang pertama adalah jenis laporan yang dilakukan oleh mahasiswa S1 pada akhir tahun masa studinya dan mahasiswa S2 untuk menulis tesis. Serta mahasiswa S3 diwajibkan menyusun disertasi. Tesis maupun disertasi mempunyai bentuk khusus yang biasanya mengikuti aturan dan model tertentu yang ditetapkan oleh suatu perguruan tinggi.
Ø  KERANGKA PENULISAN LAPORAN
a.       Tujuan Penelitian
b.      Keputusan-keputusan tentang metode
c.       Presentasi Data
d.      Validasi dan Verifikasi penemuan
e.       Kesimpulan dan rekomendasi (atas permintaan tertentu, bagian ini kadang-kadang ditempatkan pada bagian pertama laporan agar pengambilan keputusan langsung memperhatikannya)
7.             Cara Sitasi Yang Benar dan Legal
Pengacuan sitasi pustaka dilakukan dengan sistem nama-tahun. Untuk pencantuman pustaka yang melibatkan nama penulis berjumlah lebih dari dua digunakan nama belakang penulis pertama diikuti dengan dkk. atau et al. (pilih salah satu secara konsisten). Jika artikel ditulis oleh dua orang, nama belakang kedua penulis harus dicantumkan. Contoh :
a.       Penulis tunggal :
Ross (1984) menyatakan ……
Menurut Ross (1984) …..
Himpunan A subset nR kompak jika dan hanya jika ..... (Lang, 1997).
b.      Penulis dua orang :
Brauer dan Castillo-Chavez (2001) menyatakan bahwa ………
Jika titik ekuilibrium sistem non linear hiperbolik, maka ............. (Nayfeh dan Balachandra, 1995) .
c.        Penulis lebih dari dua orang/hanya ditulis nama penulis pertama saja :
Nagle et al. (2004) menyatakan bahwa ....
Nagle dkk. (2004) menyatakan bahwa ....
d. Jika sitasi terpaksa dilakukan tidak dari sumber asli:
Dalam Hirsch dan Smale (1974), Liapunov menyatakan bahwa, jika terdapat fungsi Liapunov yang terdefinisi pada persekitaran suatu titik ekuilibrium, maka ...........
d.       Jika sitasi terpaksa dilakukan tidak dari sumber asli:
Dalam Hirsch dan Smale (1974), Liapunov menyatakan bahwa, jika terdapat fungsi Liapunov yang terdefinisi pada persekitaran suatu titik ekuilibrium, maka ...........











KESIMPULAN
Penelitian pada hakekatnya dilakukan untuk pemecahan masalah. Artinya pemecahan masalah menjadi referensi dasar dari suatu penelitian, apakah itu penelitian dasar, penelitian terapan atau jenis penelitian yang lain. Identifikasi masalah diperlukan agar peneliti benar-benar menemukan masalah ilmiah, bukan akibat dari permasalahan lain. Setelah mengidentifikasi masalah dari berbagai sumbernya, dan ditemukan lebih dari satu masalah, maka dari masalah-masalah tersebut, dipilih salah satu yang paling layak dan paling sesuai untuk diteliti, yaitu masalah yang akan ditetapkan sebagai penelitian.
Sebuah kajian pustaka memberikan informasi kepada para pembaca tentang peneliti dan kelompok peneliti yang memiliki pengaruh dalam suatu bidang tertentu, misalnya dalam bidang pembelajaran, evaluasi, teknologi, ilmu pengetahuan alam atau sains, dll. Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti, sedangkan contoh atau sampel adalah bagian tertentu dari keseluruhan objek yang akan diteliti. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi itu, apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulan akan diberlakukan untuk populasi. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, adapun beberapa metode penelitian antara lain: teknik wawancara, teknik pengamatan/observasi, teknik dokumentasi, triangulasi. Analisis data dapat diartiakan sebagai suatu bentuk pola pikir untuk melaksanakan, mengolah data dengan tujuan menjadikan data tersebut sebagai suatu informasi. sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian.
Penulisan laporan hasil penelitian berfungsi untuk memenuhi beberapa keperluan. Seperti keperluan studi akademis, keperluan perkembangan ilmu pengetahuan, keperluan lembaga masyarakat, lembaga pemerintahan atau lembaga bisnis tertentu dan untuk keperluan publikasi ilmiah. Untuk pencantuman pustaka yang melibatkan nama penulis berjumlah lebih dari dua digunakan nama belakang penulis pertama diikuti dengan dkk. atau et al. (pilih salah satu secara konsisten).








DAFTAR PUSTAKA

Rahyuda, I Ketut, I Gst Wayan Murjana Yasa dan Ni Nyoman Yuliarmi. 2004. Buku Ajar: Metodologi Penelitian. Denpasar: Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.
Setyosari, P. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan  R&D. bandung: Alfabeta

No comments:

Post a Comment

Rangkuman Mata Kuliah dan Berbagi Pengalaman: SAP RPS 2 METODOLOGI PENELITIAN

Rangkuman Mata Kuliah dan Berbagi Pengalaman: SAP RPS 2 METODOLOGI PENELITIAN : SAP / RPS 2 METODOLOGI PENELITIAN 1.              Identi...