Tuesday, December 4, 2018

Rangkuman Mata Kuliah dan Berbagi Pengalaman: SAP RPS 2 METODOLOGI PENELITIAN

Rangkuman Mata Kuliah dan Berbagi Pengalaman: SAP RPS 2 METODOLOGI PENELITIAN: SAP / RPS 2 METODOLOGI PENELITIAN 1.              Identifikasi Pemilihan dan Perumusan Masalah Penelitian Penelitian pada hakekatnya...

SAP RPS 2 METODOLOGI PENELITIAN


SAP / RPS 2METODOLOGI PENELITIAN


1.             Identifikasi Pemilihan dan Perumusan Masalah Penelitian
Penelitian pada hakekatnya dilakukan untuk pemecahan masalah. Artinya pemecahan masalah menjadi referensi dasar dari suatu penelitian, apakah itu penelitian dasar, penelitian terapan atau jenis penelitian yang lain. Penelitian terapan mempunyai penekanan pada penyelesaian persoalan secara praktis. Penelitian dasar juga bersifat penyelesaian, tetapi dalam pengertian yang berbeda. Penelitian dasar menjawab persoalan-persoalan yang membingungkan yang bersifat teoritis. Menurut Mantra (2004), ini pula alasannya mengapa dalam usulan penelitian atau laporan hasil penelitian selalu didahului oleh pernyataan mengenai latar belakang masalah. Di bidang ekonomi, bisnis, dan akuntansi berbagai kesenjangan yang terjadi dapat menyangkut berbagai bidang yang sangat luas. Penelitian diharapkan dapat memecahkan masalah itu atau dengan kata lain dapat menutup atau setidak-tidaknya memperkecil kesenjangan tersebut.
·         Sumber-Sumber Masalah Penelitian
Masalah dapat diketahui apabila:
a.     Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan
Misalnya seseorang yang semula mengetik dengan mesin ketik manual kemudian diganti dengan komputer.
b.     Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan
Suatu rencana yang telah ditetapkan tetapi hasilnya tidak sesuai dengan tujuan dari rencana tersebut, maka tentu ada masalah. Jadi untuk menemukan masalah dapat diperoleh dengan cara melihat dari adanya penyimpangan antara yang direncanakan dengan kenyataan.
c.     Ada pengaduan
Dalam suatu organisasi yang tadinya tenang tidak ada masalah, ternyata setelah ada pihak tertentu yang mengadukan produknya maupun pelayanan yang diberikan, maka akan timbul masalah dalam organisasi tersebut. Seperti misalnya pengaduan konsumen terhadap kualitas produk yang dinilai kurang baik, pengaduan konsumen terkait dengan pelayanan yang diberikan.
d.     Ada kompetisi
Adanya kompetisi dapat menimbulkan masalah. Pesaing baru di dunia bisnis adalah masalah. Apabila tidak dapat dilakukan kerjasama, maka perlu dicari pemecahannya untuk dapat memenangkan kompetisi tersebut. Contohnya, perusahaan pos dan giro merasa mempunyai masalah setelah adanya biro jasa lain yang menerima titipan surat, titipan barang, adanya handphone untuk SMS, email. Dalam proposal penelitian, setiap masalah harus ditunjukkan dengan data. Misalnya penelitian tentang SDM, maka masalah SDM harus ditunjukkandengan data. Masalah SDM misalnya, berapa jumlah SDM yang terbatas, jenjang pendidikan yang rendah, kompetensi dan produktivitas yang masih rendah.
·         Idetifikasi Masalah
Identifikasi masalah diperlukan agar peneliti benar-benar menemukan masalah ilmiah, bukan akibat dari permasalahan lain. KerlingerdanImam Suprayogo menjelaskan bahwa masalah ilmiah bukanlah masalah moral dan etis.
Sebagaimana dikemukakan di muka, masalah penelitian bersifat tidak terbatas. Meskipun demikian, tidak semua masalah yang ada di masyarakat bisa diangkat sebagai masalah penelitian. Untuk mengidentifikasi masalah penelitian, perlu diajukan empat pertanyaan:
    - Masalahnya apa (Substansinya) ?
    - Bermasalah menurut siapa ?
   -  Dianggap masalah dalam konteks apa ?
   -  Dalam perspektif apa?
Kalau keempat pertanyaan di atas dicross-check-kan dengan kerangka analisis permasalahan di atas, dapat dipastikan sebagai sebuah masalah penelitian yang baik. Tetapi, kalau ternyata tidak, belum tentu dapat dianggap sebagai sebuah masalah penelitian.
·         Pemilihan Masalah
Setelah mengidentifikasi masalah dari berbagai sumbernya, dan ditemukan lebih dari satu masalah, maka dari masalah-masalah tersebut, dipilih salah satu yang paling layak dan paling sesuai untuk diteliti, yaitu masalah yang akan ditetapkan sebagai penelitian. Sedangkan pokok persoalan yang memerlukan pemecahan melalui penelitian adalah sesuatu yang problematik yang disebut masalah. Jadi topik menonjolkan inti persoalan, juga menegaskan batas-batas masalah dan mengarahkan penentuan judul penelitian.
Selanjutnya, dalam menetapkan masalah yang layak untuk diteliti, dapat digunakan beberapa pertimbangan, antara lain :
  - Apakah topik tersebut dapat dijangkau dan dikuasai (manageable topic)
  - Apakah bahan-bahan/data tersedia secukupnya (obtanabledata)
    - Apakah topik tersebut penting untuk diteliti (significance of topic)
    - Apakah topik tersebut cukup menarik minat untuk diteliti dan dikaji (interested topic).
Selain itu, juga perlu dihindari duplikasi atau jiplakan topik lama, dan resistensi sosial, kultural dan ideologis terhadap sesuatu masalah yang hendak diteliti.
Rumusan masalah yang baik adalah:
1        Masalah harus feasible, dalam arti masalah tersebut harus dapat dicarikan jawabannya melalui sumber yang jelas, tidak banyak menghabiskan dana, tenaga dan waktu.
2        Masalah harus jelas, yaitu semua orang memberikan persepsi yang sama terhadap masalah tersebut.
3        Masalah harus signifikan, dalam arti jawaban atas masalah itu harus memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu dan pemecahan masalah kehidupan manusia.
4        Masalah bersifat etis, yaitu tidak berkenaan dengan hal-hal yang bersifat etika, moral, keyakinan dan nilai-nilai agama.
Bentuk Rumusan Masalah Penelitian
1.       Permasalahan Deskriptif
Permasalahan deskriptif adalah suatu permasalahan yang berkenaan dengan pernyataan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel dependent).
Contoh:
Seberapa tinggi efektivitas penggunaan metode kepemimpinan direktif dalam perusahaan multinasional ?
2.       Permasalahan Komparatif
Permasalahan komparatif adalah suatu permasalahan penelitian yang bersifat membandingkan keberadaansuatu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda.
Contoh:
Adakah perbedaan kemampuan dan disiplin kerja antara karyawan divisi A dengan karyawan divisi B ?
3.       Permasalahan Asosiatif
Permasalahan asosiatif adalah permasalahan penelitian yang bersifat hubungan antara dua variabel atau lebih.
Terdapat tiga bentuk hubungan yaitu:
a.       hubungan simetris, hubungan dua variabel atau lebih yang kebetulan munculnya bersamaan
b.      hubungan kausal, hubungan bersifat sebab akibat, jadi ada variabel independen dan dependen
c.       hubungan interaktif atau timbal balik, hubungan yang saling mempengaruhi, tidak diketahui mana variabel independen dan dependen.
Contoh:   
1.         Adakah hubungan antara banyaknya peminat es kepal milo dengan penjualan perusahaan penyedia layanan keuangan? (simetris)
2.         Seberapa besar pengaruh rekruitmen, motivasi dan lingkungan kerja terhadap kualitas kinerja SDM di perusahaan Alam Semesta? (kausal/ sebab-akibat)
3.         Hubungan antara motivasi dan kinerja yang baik. Motivasi dapat menyebabkan kinerja yang baik, demikian juga kinerja yang baik dapat meningkatan motivasi karena hasil kerja memuaskan. (interaktif/ timbal-balik)

2.             Kajian Pustaka dan Hipotesis

·         Pengertian Kajian Pustaka
Pengkajian teori tidak akan terlepas dari kajian pustaka atau studi pustaka. Karena teori secara nyata dapat diperoleh melalui studi atau kajian kepustakaan. Nazir (2005: 93) menyatakan bahwa studi kepustakaan atau studi literatur, selain dari mencari sumber data sekunder yang akan mendukung penelitian, juga diperlukan untuk mengetahui sampai ke mana ilmu yang berhubungan dengan penelitian telah berkembang, sampai ke mana terdapat kesimpulan dan generalisasi yang pernah dibuat sehingga situasi yang diperlukan diperoleh. Menurut Pohan (2007:42) kegiatan ini (penyusunan kajian pustaka) bertujuan mengumpulkan data dan informasi ilmiah, berupa teori-teori, metode, atau pendekatan yang pernah berkembang dan telah di dokumentasikan dalam bentuk buku, jurnal, naskah, catatan, rekaman sejarah, dokumen-dokumen, dan lain-lain yang terdapat di perpustakaan. Sebuah kajian pustaka memberikan informasi kepada para pembaca tentang peneliti dan kelompok peneliti yang memiliki pengaruh dalam suatu bidang tertentu, misalnya dalam bidang pembelajaran, evaluasi, teknologi, ilmu pengetahuan alam atau sains, dll. Penelusuran atau pencarian kepustakaan yang relevan, hendaknya dilakukan sebelum kegiatan atau pelaksanaan penelitian. Kepustakaan atau literatur yang dijadikan landasan dalam kajian teori ini akan memiliki arti dalam mampertimbangkan cakupan penelitian yang sedang dikerjakan. Studi kepustakaan ini memiliki peranan atau fungsi penting, yaitu Pengetahuan tentang penelitian yang berkaitan memungkinkan peneliti menetapkan batas – batas bidang penelitiannya.
·         Pangertian Hipotesis
Dalam suatu penelitian, peneliti biasanya menyatakan suatu harapan yang ingin diperoleh melalui penelitiannya. Harapan yang menyatakan ramalan atau prediksi hasil yang diperoleh melalui penelitian itulah yang dikatakan sebagai hipotesis.
Secara umum, pengertian hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih perlu di uji secara empiris. Secara teknis, hipotesis dapat didefenisikan sebagai pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan hipotesis adalah suatu keadaan atau peristiwa yang diharapkan dan dilandasi oleh generalisasi dan biasanya menyangkut hubungan di antara variabel – variabel penelitian. Sesudah hipotesis dirumuskan, sebelum dilakukan pengujian lebih lanjut peneliti perlu sekali menilai hipotesis yang dirumuskan itu. Suatu hipotesis yang dirumuskan harus memenuhi kriteria tertentu, sehingga peneliti dapat menguji secara empiris. Macam – Macam Hipotesis :
1.                Hipotesis Induktif dan Deduktif
2.                Hipotesis Deklaratif dan Nol
3.                Hipotesis direksional dan Nondireksional
4.                Hipotesis alternatif atau kerja atau hipotesis nol

3.             Populasi dan Sample Metode
Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti, sedangkan contoh atau sampel adalah bagian tertentu dari keseluruhan objek yang akan diteliti (Sulistiono-Basuki : 2010). Prof. Dr. Sugiyono (2010) menegaskan bahwa terdapat perbedaan mendasar dalam pengertian antara “ populasi dan sampel” dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, populasi di artikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi itu misalnya penduduk di wilayah tertentu, jumlah guru dan murid di sekolah tertentu dan sebagainya. Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi keseluruhan karakteristik/sifat yang dimiliki oleh obyek/subyek itu. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi itu, apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulan akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi menggunakan istilah situasi sosial, yang terdiri atas  tiga elemen yaitu: tempat, pelaku dan aktifitas yang berinteraksi secara sinergis. Situasi sosial tersebut, dapat dinyatakan sebagai obyek penelitian yang ingin diketahui “ apa yang terjadi” di dalam nya, misalnya rumah berikut keluarga dan aktifitasnya. Situasi sosial tidak hanya terdiri dari tiga elemen tersebut, tetapi bisa juga berupa peristiwa alam, binatang, tumbuh-tumbuhan dan sejenisnya. Sedangkan sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai nara sumber, partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian. Sampel dalam penelitian kualitatif, juga bukan disebut sampel statistik, tetapi sampel teoritis, karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan teori.
Menurut Sugiyono (2008:116) “sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sedangkan menurut Arikunto (2008:116) “Penentuan pengambilan Sample sebagai berikut :
Apabila kurang dari 100 lebih baik diambil semua hingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-55% atau lebih tergantung sedikit banyaknya dari:
1).    Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana
2).    Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya dana.
3).    Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti untuk peneliti yang resikonya besar, tentu saja jika samplenya besar hasilnya akan lebih baik

Penelitian ini menggunakan 50% sampel dari jumlah populasi yaitu, 100 mahasiswa dari anggota populasi.

4.             Metode Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2013:2) metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Menurut Sugiyono (2013:224) teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

·      Teknik Wawancara, Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2013:231) wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
·      Teknik Pengamatan/Observasi, Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2013:145) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.
·      Teknik Dokumentasi, Menurut Sugiyono (2013:240) dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.
·      Triangulasi, dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan datayang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.

5.             Rencana Analisi Data
Sugiyono mendefinisikan pengertian analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam katagori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh sendiri maupun orang lain. Analisis data dapat diartiakan sebagai suatu bentuk pola pikir untuk melaksanakan, mengolah data dengan tujuan menjadikan data tersebut sebagai suatu informasi. sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Teknik analisis data ada dua, yaitu teknik analisis data kuantitatif dan teknik analisis data kualitatif. Bagi data yang bersifat kuantitatif (numerical) tentu saja analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan ukuran-ukuran statistik (Wina, 2002: 296). Untuk analisis data kuantitatif dalam penggunaan statistik deskriptif dapat disesuaikan dengan ruang lingkup yang hendak dicapai. Dalam teknik analisis data menggunakan statistik, terdapat dua macam statistik yang digunakan pada data kuantitatif, yaitu statistik deskriptif dan inferensial.

6.             Penulisan Laporan
Penulisan laporan hasil penelitian berfungsi untuk memenuhi beberapa keperluan. Seperti keperluan studi akademis, keperluan perkembangan ilmu pengetahuan, keperluan lembaga masyarakat, lembaga pemerintahan atau lembaga bisnis tertentu dan untuk keperluan publikasi ilmiah. Untuk keperluan studi akademis, setiap kali mahasiswa akan mengakhiri studi salah satu tuntutan akademisnya ialah diwajibkan mengadakan penelitian dan menyusun skripsi untuk studi S1, tesis untuk S2 dan disertasi untuk S3. Penyusunan dilakukan di bawah bimbingan dosen mata kuliah keahlian dan mata kuliah metodologi penelitian. Fungsi-fungsi penulisan laporan tersebut sangat erat kaitannya dengan jenis dan bentuk laporan. Jenis laporan yang pertama adalah jenis laporan yang dilakukan oleh mahasiswa S1 pada akhir tahun masa studinya dan mahasiswa S2 untuk menulis tesis. Serta mahasiswa S3 diwajibkan menyusun disertasi. Tesis maupun disertasi mempunyai bentuk khusus yang biasanya mengikuti aturan dan model tertentu yang ditetapkan oleh suatu perguruan tinggi.
Ø  KERANGKA PENULISAN LAPORAN
a.       Tujuan Penelitian
b.      Keputusan-keputusan tentang metode
c.       Presentasi Data
d.      Validasi dan Verifikasi penemuan
e.       Kesimpulan dan rekomendasi (atas permintaan tertentu, bagian ini kadang-kadang ditempatkan pada bagian pertama laporan agar pengambilan keputusan langsung memperhatikannya)
7.             Cara Sitasi Yang Benar dan Legal
Pengacuan sitasi pustaka dilakukan dengan sistem nama-tahun. Untuk pencantuman pustaka yang melibatkan nama penulis berjumlah lebih dari dua digunakan nama belakang penulis pertama diikuti dengan dkk. atau et al. (pilih salah satu secara konsisten). Jika artikel ditulis oleh dua orang, nama belakang kedua penulis harus dicantumkan. Contoh :
a.       Penulis tunggal :
Ross (1984) menyatakan ……
Menurut Ross (1984) …..
Himpunan A subset nR kompak jika dan hanya jika ..... (Lang, 1997).
b.      Penulis dua orang :
Brauer dan Castillo-Chavez (2001) menyatakan bahwa ………
Jika titik ekuilibrium sistem non linear hiperbolik, maka ............. (Nayfeh dan Balachandra, 1995) .
c.        Penulis lebih dari dua orang/hanya ditulis nama penulis pertama saja :
Nagle et al. (2004) menyatakan bahwa ....
Nagle dkk. (2004) menyatakan bahwa ....
d. Jika sitasi terpaksa dilakukan tidak dari sumber asli:
Dalam Hirsch dan Smale (1974), Liapunov menyatakan bahwa, jika terdapat fungsi Liapunov yang terdefinisi pada persekitaran suatu titik ekuilibrium, maka ...........
d.       Jika sitasi terpaksa dilakukan tidak dari sumber asli:
Dalam Hirsch dan Smale (1974), Liapunov menyatakan bahwa, jika terdapat fungsi Liapunov yang terdefinisi pada persekitaran suatu titik ekuilibrium, maka ...........











KESIMPULAN
Penelitian pada hakekatnya dilakukan untuk pemecahan masalah. Artinya pemecahan masalah menjadi referensi dasar dari suatu penelitian, apakah itu penelitian dasar, penelitian terapan atau jenis penelitian yang lain. Identifikasi masalah diperlukan agar peneliti benar-benar menemukan masalah ilmiah, bukan akibat dari permasalahan lain. Setelah mengidentifikasi masalah dari berbagai sumbernya, dan ditemukan lebih dari satu masalah, maka dari masalah-masalah tersebut, dipilih salah satu yang paling layak dan paling sesuai untuk diteliti, yaitu masalah yang akan ditetapkan sebagai penelitian.
Sebuah kajian pustaka memberikan informasi kepada para pembaca tentang peneliti dan kelompok peneliti yang memiliki pengaruh dalam suatu bidang tertentu, misalnya dalam bidang pembelajaran, evaluasi, teknologi, ilmu pengetahuan alam atau sains, dll. Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti, sedangkan contoh atau sampel adalah bagian tertentu dari keseluruhan objek yang akan diteliti. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi itu, apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulan akan diberlakukan untuk populasi. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, adapun beberapa metode penelitian antara lain: teknik wawancara, teknik pengamatan/observasi, teknik dokumentasi, triangulasi. Analisis data dapat diartiakan sebagai suatu bentuk pola pikir untuk melaksanakan, mengolah data dengan tujuan menjadikan data tersebut sebagai suatu informasi. sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian.
Penulisan laporan hasil penelitian berfungsi untuk memenuhi beberapa keperluan. Seperti keperluan studi akademis, keperluan perkembangan ilmu pengetahuan, keperluan lembaga masyarakat, lembaga pemerintahan atau lembaga bisnis tertentu dan untuk keperluan publikasi ilmiah. Untuk pencantuman pustaka yang melibatkan nama penulis berjumlah lebih dari dua digunakan nama belakang penulis pertama diikuti dengan dkk. atau et al. (pilih salah satu secara konsisten).








DAFTAR PUSTAKA

Rahyuda, I Ketut, I Gst Wayan Murjana Yasa dan Ni Nyoman Yuliarmi. 2004. Buku Ajar: Metodologi Penelitian. Denpasar: Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.
Setyosari, P. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan  R&D. bandung: Alfabeta

SAP RPS 1 METODOLOGI PENELITIAN


PEMBAHASAN
Jenis Penelitian
Secara umum penelitian dapat diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Beberapa ahli dan peneliti telah menggolongkan penelitian ke dalam berbagai jenis ragam penelitian sesuai kriteria yang diterapkan menurut kepentingan penelitian. Penelitian dapat digolongkan / dibagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, antara lain berdasarkan pendekatan, berdasarkan fungsi dan berdasarkan tujuan.
Jenis penelitian sangat beragam macamnya, disesuaikan dengan cara pandang dan dasar untuk memberikan klasifikasi akan jenis penelitian tersebut. Secara umum jenis penelitian didasarkan pada cara pandang Etika Penelitian dan Pola Pikir yang melandasi suatu model konseptual.
1.      Penelitian Menurut Tujuan
a.      Penelitian murni  (Basic Research)
Penelitian dasar atau penelitian murni adalah pencarian terhadap sesuatu karena ada perhatian dan keingin tahuan terhadap hasil suatu aktifitas. Penelitian dasar dikerjakan tanpa memikirkan ujung praktis atau titik terapan. Hasil dari penelitian dasar adalah pengetahuan umum dan pengertian-pengertian tentang alam serta hukum-hukumnya. Pengetahuan umum ini merupakan alat untuk memecahkan masalah-masalah praktika, walaupun ia tidak memberikan jawaban yang menyeluruh untuk tiap masalah tersebut. Tugas penelitian terapanlah yang akan menjawab masalah-masalah praktis tersebut. Penelitian murni tidak dibayang-bayangi oleh pertimbangan penggunaan dari penemuan tersebut untuk masyarakat. Perhatian utama adalah kesinambungan dan integritas dari ilmu dan filosofi. Penelitian murni bisa diarahkan kemana saja, tanpa ada tidaknya hubunngan dengan kejadian-kejadian yang diperlikan masyarakat. Proses pemikiran si peneliti bisa membawanya ke mana saja, tanpa memikirkan sudut apa dan arah mana yang akan dituju. (hogben, 1938).
Contoh : Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan.
b.      Penelitian terapan
Penelitian terpan (applied research, practical reseach) adalah penyidikan yang hati-hati, sistematik dan terus-menerus terhadap suatu masalah dengan tujuan untuk digunakan dengan segera untuk keperluan tertentu. Hasil penelitian tidak perlu sebagai satu penemuan baru, tapi merupakan aplikas baru dari penelitian yang telah ada. Penelitian terapan memilih masalah yang ada hubungannya dengan keinginan masyarakat serta untuk memperbaiki praktek-praktek yang ada. Penelitian terapan harus dengan segera mengumumkan hasil penelitiannya dalam waktu yang tepat supaya penemuan tersebut tidak menjadi kadaluarsa.
Contoh : Penelitian yang berkaitan tentang bagaimana meningkatkan minat dan kerja karyawan di suatu perusahaan dan memotivasi karyawan agar lebih giat dalam bekerja.
2.      Penelitian Menurut Metode
a.         Metode penelitian survey
Kerlinger (1973) mengemukakan bahwa, penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar populasi kecil tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, distribusi, dan hubunga-hubunga antar variable sosiologis maupun psikologis. 
Contoh : penelitian tentang kecenderungan masyarakat dalam memilih pemimpinnya, penelitian pengaruh anggaran pendidikan terhadap kualitas SDM di negeri ini.
b.         Studi Kasus
Sebuah studi kasus adalah eksplorasi mendalam dari sistem terikat (misalnya, kegiatan, acara, proses, atau individu) berdasarkan pengumpulan data yang luas. Studi kasus melibatkan investigasi kasus, yang dapat didefinisikan sebagai suatu entitas atau objek studi yang dibatasi, atau terpisah untuk penelitian dalam hal waktu, tempat, atau batas-batas fisik. Penting untuk memahami bahwa kasus dapat berupa individu, program, kegiatan, sekolah, ruang kelas, atau kelompok. Setelah kasus didefinisikan dengan jelas, peneliti menyelidiki mereka secara mendalam, biasanya menggunakan beberapa metode pengumpulan data, seperti wawancara, observasi lapangan, dan dokumentasi.
Contoh : Sumber Daya Manusia dan Kebijakan (Studi Kasus pada SDM Di perusahaan BRI di Kota Denpasar)
c.         Penelitian Ex Post Facto
Adalah penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristivva yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang guna mengetahui faktor-faktor penyebab timbulnya kejadian. Penelitian ini menggunakan logika jika x maka y. Namun demikian dalam penelitian tidak dilakukan manipulasi variabel.
Contoh : Pengaruh Cara Pelatihan Kerja terhadap Prestasi Kerja PT. Alam Gaib pada tahun 2015
d.        Penelitian Eksperimen
Adalah penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Ada empat bentuk eksperimen yaitu pre experimental, true experimental, factorial, dan quasi experimental.
Contoh : Penelitian Penerapan Metode Kerja Baru terhadap Produktivitas Kerja
e.         Penelitian Naturalistik
Adalah penelitian yang digunakan untuk kondisi obyektif alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna, bukan generalisasi.
Contoh : Penelitian untuk menemukan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya PHK di PT. Alam Gaib
f.          Penelitian Policy
Policy research adalah suatu proses penelitian yang dilakukan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah sosial yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertindak secara praktis dalam menyelesaikan masalah.
Contoh : Penelitian untuk membuat kebijakan perusahaan mengenai pengangkatan karyawan tetap
g.         Penelitian Tindakan (action research)
Penelitian tindakan merupakan bentuk penelitian yang berisi berbagai macam prosedur untuk menguraikan kasus-kasus yang bersifat mikro atau khusus. Simpulan dari penelitian tindakan langsung diberlakukan hanya untuk kasus yang diteliti dan tidak bisa digeneralisasikan. Penelitian tindakan lebih condok ke metode kualitatif yang sangat bergantung pada data penagamatan yang bersifat behavioralistik.
Contoh : Penelitian untuk memperbaiki metode kerja dalam mencapai efektivitas kerja.
h.         Penelitian Evaluasi (evaluation research)
Adalah penelitian yang diharapkan dapat memberikan masukan atau mendukung pengambilan keputusan tentang nilai relatif dari dua atau Iebih alternatif tindakan. Jadi penelitian evaluasi adalah penelitian yang dilakukan untuk pengambilan keputusan.
Contoh : penelitian proses pelaksanaan kebijakan gaji terhadap karyawan PT. Alam Gaib.
i.           Penelitian Historis atau penelitian sejarah
Adalah kegiatan penelitian yang difokuskan untuk menyelidiki, memahami, dan menjelaskan keadaan yang telah lalu. Tujuan penelitian historis adalah untuk merumuskan kesimpulan mengenai sebab-sebab, dampak, atau perekmbangan dari kejadian yang telah laiu yang dapat dipergunakan untuk menjelaskan kejadian sekarang dan mengantisipasi kejadian yang akan datang.
Contoh : Penelitian tentang mengapa suatu gaya kepemimpinan dimasa lalu menjadi andalan di perusahaan Alam Gaib.
3.      Penelitian Menurut Eksplanasi
a.         Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah suatu metode  penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung saat ini atau saat yang lampau. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya.
Contoh : Manajemen Pengembagan Kinerja Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
b.         Penelitian Komparatif
Penelitian kausal komparatif atau penelitian ex post facto adalah penyelidikan empiris yang sistematis dimana ilmuan tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung karena eksistensi variabel tersebut telah terjadi. Pendekatan dasar klausa komparatif melibatkan kegiatan peneliti yang diawali dari mengidentifikasi pengaruh variabel satu terhadap variabel lainnya kemudian dia berusaha mencari kemungkinan variabel penyebabnya.
Penelitian komparatif membandingkan situasi masa lalu dan saat ini atau situasi-situasi paralel yang berbeda, khusunya apabila peneliti tidak memiliki kontrol terhadap situasi yang diteliti.
Contoh : Penelitian tentang apakah ada perbedaan produktivitas kerja pada restoran KFC Nangka dengan KFC Sesetan
c.         Penelitian Asosiatif / hubungan
Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan tertinggi dibandingkan dengan diskriptif dan komparatif karena dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi unguk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.
Contoh : Penelitan pengaruh pemberian insentif terhadap prestasi kerja karyawan
4.      Penelitian Jenis Data dan Analisis
a.         Penelitian kuantitatif
Adalah penelitian yang datanya adalah data kuantitatif sehingga analisis datanya menggunakan analisis kuantitatif (inferensi). Data kuantitatif adalah dalam bentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan seperti 1, 2, 3, 4, … dst, atau skor 5 = selalu, skor 4 = sering, skor 3 = kadang-kadang, skor 2 = jarang, dan skor 1 = tidak pernah. Data kuantitatif dibedakan menjadi data diskrit atau nominal dan data kontinum. Data nominal adalah data dalam bentuk kategori atau diskrit.
Contoh : Pengaruh Konflik peran, kompetisi, dan motivasi pegawai terhadap kinerja pegawai Hotel Haris Seminyak.
b.         Penelitian Kualitatif
Adalah penelitian yang datanya adalah data kualitatif sehingga analisisnya juga analisis kualitatif (deskriptif). Data kualitatif adalah data dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar. Data kualitatif dapat diubah menjadi data kuantitatif dengan jalan diskoring.
Contoh : Analisis Pengembangan Sumber daya manusia dalam meningkatkan kinerja Pegawai Matahari Departemen Store.
c.         Penelitian gabungan kualitatif dan kuantitatif
Adalah penelitian yang datanya terdiri clan data kualitatif dan data kuantitatif sehingga analisis datanya pun menggunakan analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif.
Contoh : Pengaruh kompetisi, dan kompensasi terhadap kinerja pegawai Hotel Haris Seminyak.



KESIMPULAN

Penelitian adalah suatu bentuk pengajuan atau penawaran sebuah gagasan atau pemikiran untuk menemukan jawaban suatu masalah secara sistematis, metodologis dan komprehensif, dengan maksud, izin, dan sebagainya kepada pihak-pihak terkait. Penelitian mempunyai tujuan yang terfokus pada pemecahan masalah dan mengikuti suatu metode yang tepat, terorganisasi, logis dan tepat.
Penelitian dapat digolongkan / dibagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, antara lain berdasarkan pendekatan, berdasarkan fungsi dan berdasarkan tujuan.
1.      Penelitian Menurut Tujuan
a.      Penelitian murni  (Basic Research)
b.      Penelitian terapan
2.      Penelitian Menurut Metode
a.              Metode penelitian survey
b.             Studi Kasus
c.              Penelitian Ex Post Facto
d.             Penelitian Eksperimen
e.              Penelitian Naturalistik
f.              Penelitian Policy
g.             Penelitian Tindakan (action research)
h.             Penelitian Evaluasi (evaluation research)
i.               Penelitian Historis atau penelitian sejarah
3.      Penelitian Menurut Eksplanasi
a.              Penelitian Deskriptif
b.             Penelitian Komparatif
c.              Penelitian Asosiatif / hubungan
4.      Penelitian Jenis Data dan Analisis
a.              Penelitian kuantitatif
b.             Penelitian Kualitatif
c.              Penelitian gabungan kualitatif dan kuantitatif

DAFTAR PUSTAKA :

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Bandung. Pusat Bahasa Depdiknas. (Nazir, moh. Metode penelitian. Ghalia Indonesia. 2005)

Rangkuman Mata Kuliah dan Berbagi Pengalaman: SAP RPS 2 METODOLOGI PENELITIAN

Rangkuman Mata Kuliah dan Berbagi Pengalaman: SAP RPS 2 METODOLOGI PENELITIAN : SAP / RPS 2 METODOLOGI PENELITIAN 1.              Identi...