RMK SAP 12
MANAJEMEN OPERASI
Supply chain adalah sebuah proses bisnis dan
informasi yang berulang yang menyediakan produk atau layanan dari pemasok
melalui proses pembuatan dan pendistribusian kepada konsumen. Supply chain
management adalah suatu rantai pengadaan barang kepada pelanggan dalam rangka
menjamin ketersediaan material dan meminimalisasikan biaya.
A.
Tujuan supply chain manajemen
berdasarkan definisi diatas adalah:
- Supply
chain manajemen menyangkut pertimbangan mengenai lokasi setiap fasilitas
yang memiliki dampak terhadap aktivitas dan biaya dalam rangka memproduksi
produk yang diinginkan pelanggan dari supplier dan pabrik hingga disimpan
di gudang dan pendistribusiannya ke sentra penjualan.
- Mencapai
efisiensi aktivitas dan biaya seluruh sistem, total biaya sistem dari
transportasi hingga distribusi persediaan bahan baku, proses kerja dan
barang jadi.
B.
Keuntungan
menerapkan supply chain menurut Indrajit dan Djokopranoto adalah:
- Mengurangi
inventori barang. Inventori merupakan aset perusahaan yang berkisar antara
30%-40% sedangkan biaya penyimpanan barang berkisar 20%-40% dari nilai
barang yang disimpan. Jika menggunakan supply chain pengiriman barang
yang akan disimpan di penyimpanan barang akan disesuaikan dengan
permintaan dari konsumen.
- Menjamin
kelancaran arus barang. Rangkaian perjalanan dari bahan baku sampai
menjadi barang jadi dan diterima oleh pemakai/pelanggan merupakan suatu
mata rantai yang panjang (chain) yang perlu dikelola dengan baik.
- Menjamin
mutu. Jaminan mutu juga merupakan serangkaian mata rantai panjang yang
harus dikelola dengan baik karena mutu barang jadi ditentukan tidak hanya
oleh proses produksi tetapi juga oleh mutu bahan mentahnya dan mutu keamanan
dalam pengirimanannya.
C.
Strategi
supply chain
Kumpulan kegiatan dan aksi
strategis di sepanjang supply chain yang menciptakan rekonsiliasi antara apa
yang dibutuhkan pelanggan akhir dengan kemampuan sumber daya yang ada pada
supply chain tersebut. Strategy supply chain penting bagi kesuksesan banyak
organisasi bisnis dan sama pentingnya dengan organisasi non profit. Menurut Heizer and Render
(2005:9-13) perusahaan harus memutuskan suatu strategi rantai pasokan dalam
memperoleh barang dan jasa dari luar. Beberapa strategi tersebut antara lain:
·
Banyak Pemasok
Dengan
strategi banyak pemasok, pemasok menanggapi permintaan dan spesifikasi
permintaan penawaran, dengan pesananyang umumnya akan jatuh ke pihak yang
memberikan penawaran rendah.
·
Sedikit Pemasok
Strategi yang memiliki sedikit
pemasok mengimplikasikan bahwa daripada mencari atribut jangka pendek, seperti
biaya rendah, pembeli lebih ingin menjalin hubungan jangka panjang dengan
pemasok yang setia. Penggunaan pemasok yang hanya sedikit dapat menciptakan
nilai dengan memungkinkan pemasok memiliki skala ekonomi dan kurva belajar yang
menghasilkan biaya transaksi dan biaya produksi yang lebih rendah.
·
Integrasi Vertikal
Integrasi vertikal mengembangkan
kemampuan untk memproduksi barang atau jasa yang sebelumnya dibeli atau membeli
perusahaan pemasok atau distributor. Integrasi vertikal dapat mengambil bentuk
integrasi maju atau mundur. Integrasi mundur menyarankan perusahaan untuk
membeli pemasoknya. Integrasi maju menyarankan produsen komponen untuk membuat
produk jadi.
·
Jaringan Keiretsu
Keiretsu merupakan sebuah istilah
bahasa Jepang untuk menggambarkan para ng menjadi bagian dari sebuah
perusahaan.Anggota keiratsu dipastikan memiliki hubungan jangka panjang dan
karenanya diharapkan dapat berperan sebagai mitra yang memberikan keahlian
teknis da kestabilan mutu produksi.
·
Perusahaan Virtual
Perusahaan yang mengandalkan beragam
hubungan pemasok untuk menyediakan jasa atas permintaan yang diinginkan. Juga
dikenal sebagai korporasi berongga atau perusahaan jaringan.
D. Aktivitas Rantai Pasokan
Terdapat
empat aktivitas utama dalam rantai pasokan yaitu perencanaan (plan), sumber
(source), membuat (make/assemble), dan pengiriman (deliver) (Gunasekaran et al,
2004:344)
Klapper
et al (1999:3-4) menyebut keempat aktivitas ini sebagai fungsi, yang memiliki
definisi sebagai berikut:
•
Perencanaan (plan): Proses yang memyeimbangkan permintaan
dan penawaran agregat untuk membangun jalan terbaik dari tindakan yang memenuhi
aturan bisnis yang ditetapkan.
•
Sumber (source): Proses yang melakukan pengadaan barang dan
jasa untuk memenuhi kebutuhan yang direncanakan atau aktual.
•
Membuat (make): Proses yang mengubah barang ke tahap
penyelesaian untuk memenuhi kebutuhan yang direncanakan atau aktual.
•
Pengiriman (deliver): Proses yang menyediakan barang jadi
dan jasa, termasuk manajemen pemesanan, manajemen transportasi, dan manajemen
gudang, untuk memenuhi kebutuhan yang direncanakan atau aktual.
Menurut
Heizer and Render (2005:4) manajemen rantai pasokan mencakup aktivitas untuk menentukan:
1) Transportasi ke vendor.
2) Pemindahan uang secara kredit dan
tunai.
3) Para pemasok.
4) Bank dan distributor.
5) Utang dan piutang usaha.
6) Pergudangan dan tingkat persediaan.
7) Pemenuhan pesanan.
8) Berbagi informasi pelanggan,
prediksi, dan produksi.
E.
Mengelola
Supply-chain
Berikut beberapa hal yang perlu
diperhatikan dapat mengelola rantai pasokan secara efektif yaitu:
- Accurate
Data
Untuk dapat meningkatkan akurasi data maka yang
dapat dilakukan adalah dengan melalui sharing:
1) POS (Point Of Sales) informasi, sehingga tiap
anggota rantai dapat menjadwalkan secara
efektif.
2) CAO (Computer-Assisted Ordering). Dengan
menggunakan keduanya maka pengumpulan data dan kemudian menyesuaikan
dengan: factor pasar, persediaan, order
yang ada, serta mengirimkannya kepada supplier yang bertanggung jawab menjaga
persediaan barang akhir.
- Lot Size
Reduction
Ini dilakukan oleh manajemen yang agresif dengan
cara:
1) Mengembangkan pengiriman yang ekonomis.
2) Memberikan diskon yang didasarkan total volume
tahunan daripada ukuran pengiriman
individual.
3) Mengurangi biaya order melalui teknik order yang
ada dan variasi bentuk pembelian elektronik.
- Single Stage
Control of Replenishment
Supervisor bertanggung jawab secara tetap untuk
memonitor dan mengelola inventory untuk pengecer. Pendekatan ini mengarah pada
distorsi informasi dan peramalan multiple yang menciptakan bullwhip effect.
- Vendor
Managed Inventory
Persediaan dikelola Vendor yang artinya supplier
menjaga material bagi pembeli, seringkali mengirimkan langsung ke pembeli
menggunakan departemen.
- Postponement
Yaitu menunda modifikasi atau customization produk
selama mungkin dalam proses produksi.
- Channel
Assembly
Yaitu menunda perakitan akhir suatu produk sehingga
jalur distribusi dapat dipasang.
- Drop Shipping
and Special Packaging
Drop Shipping berarti pengiriman langsung dari
supplier ke konsumen akhir berarti hemat waktu dan biaya pengiriman kembali.
Selain itu biasanya disertai pengemasan yang khusus sesuai kebutuhan konsumen.
- Blanket
Order
Merupakan komitmen pembelian jangka panjang kepada
supplier untuk item yang dapat dikirim dalam jangka pendek, artinya ordernya
kosong, diisi sesuai kebutuhan saja.
- Standardization
Yaitu pengurangan jumlah variasi material dan
komponen sebagai bantuan mengurangi biaya.
- EDI
(Electronic Data Interchange)
Merupakan standardisasi format transmisi data untuk
komunikasi komputerisasi diantara organisasi. Perluasan EDI adalah ASN
(Advanced Shipping Notice) yang mana notis pengiriman dikirim secara langsung
dari vendor ke pembeli.
F.
Pemilihan
Vendor
Suatu perusahaan mungkin memiliki
kemampuan di semua bidang manajemen, walaupun demikian fungsi operasi
memerlukan adanya hubungan dengan vendor yang sempurna. Agar hubungan tersebut
efektif maka perlu dilakukan tiga proses yaitu:
1.
Evaluasi Penjual
Tahap ini mencakup kegiatan pencarian penjual
potensial dan penentuan kemungkinan penjual tersebut menjadi pemasok yang baik.
2.
Pengembangan Penjual
Apabila perusahaan sudah memastikan akan menggunakan
jasa penjual tertentu, maka cara agar pemasok dapat diintegrasikan ke dalam
system yang berlaku adalah dengan memastikan bahwa penjual menghargai kebutuhan
akan mutu, dan kebijakan perolehan bahan baku.
3.
Negosiasi
Strategi Negosiasi terdiri dari tiga jenis yaitu: 1)
Model harga berdasarkan biaya (Cost Based price model), yang mengharuskan pemasok terbuka kepada pembeli. 2) Model
berdasarkan harga pasar (market Based price model), harga didasarkan pada
publikasi atau indeks. 3) Perebutan tender (competitive bidding),terjadi pada
kasus dimana pemasok tidak bersedia membahas biaya dan tidak ada pasar yang
mendekati sempurna.
4.
Internet Purchasing
Kadang-kadang disebut sebagai e-procurement yaitu
order dilakukan melalui komunikasi atau menyetujui catalog vendor yang didapat
melalui internet untuk digunakan oleh karyawan dari perusahaan di bagian
pembelian.
- Manajemen
logistik
Manajemen
logistik adalah suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta proses mengenai
perencanaan dan penentuan kebutuhan pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan
pemeliharaan serta penghapusan material/alat-alat.
Tujuan manajemen logistik
Tujuan umum
1. Tujuan operasional
Tujuan operasional agar tersedia barang / bahan dalam
jumlah yang tepat dan mutu yang memadai.
2. Tujuan keuangan
Tujuan keuangan operasional dapat terlaksana dengan
biaya yang serendah-serendahnya.
3. Tujuan pengamanan
Tujuan khusus
Mendukung
efektivitas dan efisiensi dalam setiap upaya pencapaian tujuan organisasi.
Kegiatan manajemen logistik meliputi :
•
Proses
perencanaan
•
Proses
pengadaan, termasuk transportasi
•
Proses
pengelolaan dan penyimpanan
•
Proses
pemindahan bahan/material dari gudang ke pabrik (sebagai titik awal/point of
origin)
•
Proses
pengelolaan dan penyimpanan barang jadi (finished goods)
•
Proses
distribusi barang jadi dari gudang pabrik ke penyalur dan selanjutnya ke
konsumen. (sebagai titik konsumsi/point of consumption)
Tahap-tahap
manajemen logistik
1.
Peramalan
Perencanaan dan penentuan kebutuhan
terhadap permintaan
2. Penganggaran
Untuk merumuskan perincian kebutuhan sesuai
dengan standar mutu dan dana yang tersedia.
3.
Pengadaan
Usaha untuk memenuhi kebutuhan operasional.
4.
Penyimpanan dan
distribusi
Merupakan pelaksanaan , penerimaan,
penyimpanan untuk selanjutnya disalurkan ke unit pengguna.
5.
Pemeliharaan
Proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi
teknis daya guna dan hasil guna barang logistic
6.
Penghapusan kekayaan
Memusnahkan barang yang tidak dipakai karena
rusak atau sudah kadaluarsa berdasarkan peraturan yang berlaku.
7.
Pengendalian
Upaya menjamin terselenggaranya menajemen
logistik rumah sakit.
Perbedaan manajemen
logistic dengan supply chain management
Manajemen logistik
pengelolaan, termasuk arus barang dalam
perusahaan. Orientasi pada perencanaan dan kerangka kerja yang menghasilkan
rencana tunggal arus barang dan informasi di perusahaan.
Supply
Chain Management
Mengutamakan arus barang antar
perusahaan, mulai dari awal kegiatan sampai akhir, sedangkan orientasinya atas
dasar kerja sama dan mengusahakan hubungan serta koordinasi antar proses dari
perusahaan mitra guna menmunjang kegiatan proses sampai tangan konsumen.
No comments:
Post a Comment