Saturday, May 19, 2018

RMK 9 Manajemen Persediaan MANAJEMEN OPERASI


MANAJEMEN PERSEDIAAN
RMK 9 MANAJEMEN OPERASI

              I.     PENGERTIAN PERSEDIAAN
            Persediaan merupakan salah satu aset termahal dari banyak perusahaan , mencerminkan sebanyak 50% dari total modal yang diinvestasikan. Manajer operasi diseluruh dunia telah menyadari bahwa manajemen persediaan yang baik sangatlah penting , tanpa manajemen persediaan tidak akan pernah tercapainya strategi berbiaya rendah. Tujuan Manajemen Persediaan adalah menentukan keseimbangan antara investasi persediaan dan pelayanan pelanggan.


II.   JENIS PERSEDIAAN
            Sebuah perusahaan harus memelihara 4 jenis persediaan yg digunakan untuk menjalankan fungsi-fungsi persediaan , 4 jenis- jenis persediaan antara lain :
1.      Persediaan Bahan Mentah ( Raw Material Inventory ) , bahan-bahan yang biasanya dibeli , tetapi belum memasuki proses produksi.
2.      Persediaan Barang dalam Proses ( Work – in – process / WIP Inventory ) , komponen- komponen / bahan mentah yang telah melewati beberapa poses perubahan , tetapi belum selesai.
3.      Pemeliharaan / Perbaikan / Operasi ( MRO ) , persediaan yang disediakan untuk perlengkapan pemeliharaan / perbaikan / operasi yang dibutuhkan untuk menjaga agar mesin dan proses tetap produktif. 
4.      Persediaan Barang Jadi ( Finish – goods Inventory ) , produk yang telah selesai dan tinggal menunggu pengiriman. Barang jadi dapat dimasukkan ke persediaan , karena permintaan pelanggan pada masa mendatang tidak diketahui
.
III.  BIAYA PERSEDIAAN
Biaya penyimpanan (holding cost) merupakan biaya yang terkait dengan menyimpan atau “membawa” persediaan selama waktu tertentu. Oleh karena itu, biaya penyimpanan juga mencakup biaya barang usang dan biaya terkait dengan penyimpanan, seperti asuransi, karyawan tambahan, serta pembayaran bunga.
Biaya pemesanan (ordering cost) mencakup biaya dari persediaan, formulir, proses pemesanan, pembelian, dukungan administrasi, dan seterusnya.
Biaya pemasangan (setup cost) adalah biaya untuk mempersiapkan mesin atau proses untuk menghasilkan pesanan. Ini menyertakan waktu dan tenaga kerja untuk membersihkan serta mengganti peralatan atau alat penahan. Manajer operasi bisa menurunkan biaya pemesanan dengan mengurangi biaya pemasangan serta menggunakan prosedur yang efisien, seperti pemesanan dan pembayaran elektronik.
Biaya pemasangan sangatlah berkaitan dengan waktu pemasangan (setup time). Pemasangan biasanya memerlukan sejumlah pekerjaan yang harus dilakukan sebelum pemasangan benar-benar dilakukan pada pusat kerja.
IV.  KLASIFIKASI ABC
Analisis ABC membagi persediaan di tangan ke dalam tiga kelompok berdasarkan volume tahunan dalam jumlah uang. Analasis ABC merupakan penerapan dari Prinsip Pareto yang mengemukakan ada “Beberapa hal penting dan banyak hal sepele”, maksud dari gagasan tersebut adalah untuk membuat kebijakan persediaan yang memfokuskan persediaan pada bagian-bagian persediaan penting yang sedikit dan bukan pada bagian persediaan yang banyak, tetapi sepele.

V. MODEL-MODEL PERSEDIAAN UNTUK PERMINTAAN INDEPENDEN
          Model persediaan akan menjawab dua pertanyaan penting, yaitu kapan harus memesan dan berapa pesanan yang harus dipesan. Berikut adalah tiga model permintaan independen :
1.        Model Kuantitas Pesanan Ekonomis (economic order quantity/EOQ) Dasar
               Model kuantitas pesanan ekonomis dasar (economic order quantity-EOQ model) adalah salah satu teknik pengendalian persediaan yang paling sering digunakan dan relatif mudah digunakan. Teknik ini didasaran pada beberapa asumsi, yaitu :
a.      Jumlah permintaan diketahui, cukup konstan, dan independen.
b.      Waktu tunggu, yaitu waktu antara pemesanan dan penerimaan pesanan telah diketahui dan bersifat konstan.
c.       Persediaan segera diterima dan selesai seluruhnya.
d.      Tidak tersedia diskon kuantitas.
e.       Biaya variabel hanya biaya untuk memasang atau memesan dan biaya untuk menyimpan persediaan dalam waktu tertentu.
f.       Kehabisan persediaan dapat sepenuhnya dihindari jika pemesanan dilakukan pada waktu yang tepat.
.
               Untuk mempermudah dalam menentukan berbagai perhitungan dalam kuantitas pesaan ekonomi (EOQ) dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
§    Biaya Pemasangan Tahunan
          (D/Q) x S
§    Biaya Penyimpanan Tahunan
       (D/2) x H
§    Kuantitas Pesanan Optimal
      ( √2DS/H  )
§    Jumlah Pesanan yang Diharapkan dan Waktu Antara Pesanan yang Diharapkan
            N = D/Q 

           T = jumlah hari kerja/tahun : N

§    Total Biaya Tahunan
TC =((D/Q) x S) + (Q/2) x H))

Keterangan :
D    : Permintaan tahunan atau kuantitas pesanan
Q    : Jumlah unit per pesanan
S     : Biaya pemasangan atau pemesanan per pesanan
H    : Biaya penyimpanan per unit per tahun
Q*  : Jumlah optimal unit per pesanan (EOQ)
TC  : Total biaya
N    : Jumlah pesanan yang diharapkan
T     : Waktu antara pesanan yang diharapkan

2.        Model Kuantitas Pesanan Produksi
               Model kuantitas pesanan produksi adalah teknik kuantitas pesanan ekonomis yang digunakan pada pesanan produksi.
 Adapun rumus-rumus yang perlu diperhatikan dalam model kuantitas pesanan produksi ini adalah :
·         Jumlah yang diproduksi
Q = pt
§  Tingkat persediaan maksimum
Tingkat persediaan maksimum = Q (1-d/p)
§  Biaya pemesanan atau pemasangan
Biaya pemesanan atau pemasangan = D/Q x S
§  Biaya penyimpanan
Biaya penyimpanan = 1/2 x HQ [ 1- (d/p) ]
§   Pesanan Optimal
Q*p = √ 2DS / (H [ 1-(d/p) ]
Keterangan :
D    : Permintaan tahunan atau kuantitas pesanan
Q    : Jumlah unit per pesanan
S     : Biaya pemasangan atau pemesanan per pesanan
H    : Biaya penyimpanan per unit per tahun
Q*p : Jumlah optimal unit per pesanan
p     : Tingkat produksi harian
d     : Tingkat permintaan harian
t      : Lamanya produksi beroperasi dalam hari

3.        Model Diskon Kuantitas
               Diskon kuantitas adalah pengurangan harga untuk sebuah barang jika dibeli dalam kuantitas besar. Daftar diskon dengan sejumlah diskon untuk pesanan besar adalah umum.
Adapaun rumus total biaya pada model diskon kuantitas adalah :
TC = (D/Q x S) + (Q/2 x H) + PD
          Karena ada beberapa diskon, ada 4 langkah yang dilibatkan dalam menentukan kuantitas yang akan meminimalkan biaya persediaan tahunan totalnya.
.
VI.  TITIK PEMESANAN ULANG ATAU REORDER POINT (ROP)
        Titik pemesanan ulang digunakan untuk menentukankapan harus memesan. Model-model persediaan sederhana berasumsi bahwa pesanan diterima saat itu juga. Dengan kata lain, model-model ini mengasumsikan :
a)      Perusahaan akan menempatkan pesanan kerika tingkat persediaan untuk tertentu mencapai nol
b)      Perusahaan akan menerima barang yang dipesan secara langsung.
        ROP menunjukkan bahwa pada titik atau tingkat persediaan tersebut, suatu perusahaan harus memesan produk kembali. Adapun rumus dari ROP adalah :
ROP = d x L
        Persamaan ROP tersebut berasumsi bahwa permintaan selama waktu tunggu dan waktu tunggu itu sendiri adalah konstan.Ketika kasusnya tidak seperti ini, persediaan tamabahan atau persediaan pengaman haruslah ditambahkan. Sehingga d dapat dirumuskan menjadi :
      d = D / jumlah hari kerja per satu tahun

           
           






Sumber :
Heizer, Jay, dan Render, Barry. "Manajemen Operasi: Manajemen Keberlangsungan dan Rantai Pasokan". Jakarta: Salemba Empat,2016.

No comments:

Post a Comment

Rangkuman Mata Kuliah dan Berbagi Pengalaman: SAP RPS 2 METODOLOGI PENELITIAN

Rangkuman Mata Kuliah dan Berbagi Pengalaman: SAP RPS 2 METODOLOGI PENELITIAN : SAP / RPS 2 METODOLOGI PENELITIAN 1.              Identi...